Koba (Antara Babel) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, menyatakan kualitas udara di daerah itu dalam kategori buruk akibat kabut asap yang bersumber dari hutan terbakar.
"Kualitas udara tergolong buruk, namun masih dalam ambang batas karena kabut asap belum begitu tebal," Kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Bangka Tengah, Ali Imron di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, kondisi udara yang kurang sehat saat ini bisa berdampak terhadap manusia dan lingkungan sehingga diimbau kepada warga untuk tidak membakar hutan.
"Musim kemarau memang melanda banyak daerah, tidak hanya di Bangka Tengah dan kami mengimbau kepada warga jangan membakar lahan karena bisa memperparah kondisi udara," ujarnya.
Menurut dia, upaya yang dilakukan saat ini adalah mengimbau kepada masyarakat jangan sengaja membakar hutan karena bisa berdampak terhadap kebakaran lebih luas.
"Demikian juga bagi warga yang membuka hutan untuk berkebun, kalau bisa dalam kondisi kemarau panjang saat ini jangan membakar lahan," ujarnya.
Ali Imron juga mengatakan, tidak hanya kualitas udara yang buruk tetapi juga kualitas air akibat musim kemarau yang cukup panjang.
"Kualitas air juga buruk, maka diminta warga hati-hati mengonsumsi air baku untuk menjaga kesehatan," ujarnya.
Terpantau, di beberapa titik terutama hutan di ruas jalan Koba menuju Pangkalpinang banyak yang terbakar sehingga menimbulkan kabut asap yang cukup tebal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kualitas udara tergolong buruk, namun masih dalam ambang batas karena kabut asap belum begitu tebal," Kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Bangka Tengah, Ali Imron di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, kondisi udara yang kurang sehat saat ini bisa berdampak terhadap manusia dan lingkungan sehingga diimbau kepada warga untuk tidak membakar hutan.
"Musim kemarau memang melanda banyak daerah, tidak hanya di Bangka Tengah dan kami mengimbau kepada warga jangan membakar lahan karena bisa memperparah kondisi udara," ujarnya.
Menurut dia, upaya yang dilakukan saat ini adalah mengimbau kepada masyarakat jangan sengaja membakar hutan karena bisa berdampak terhadap kebakaran lebih luas.
"Demikian juga bagi warga yang membuka hutan untuk berkebun, kalau bisa dalam kondisi kemarau panjang saat ini jangan membakar lahan," ujarnya.
Ali Imron juga mengatakan, tidak hanya kualitas udara yang buruk tetapi juga kualitas air akibat musim kemarau yang cukup panjang.
"Kualitas air juga buruk, maka diminta warga hati-hati mengonsumsi air baku untuk menjaga kesehatan," ujarnya.
Terpantau, di beberapa titik terutama hutan di ruas jalan Koba menuju Pangkalpinang banyak yang terbakar sehingga menimbulkan kabut asap yang cukup tebal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015