Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Pelindo II (Persero) Cabang Pangkalbalam, Kepulauan Bangka Belitung, akan membangun pelabuhan khusus komoditas ekspor seperti timah, sawit, karet dan sebagainya.
"Pembangunan pelabuhan khusus ini bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan perekonomian, khususnya komoditas ekspor daerah ini," kata General Manager PT Pelindo II (Persero) Cabang Pangkalbalam, Tito
Gutoro di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan saat ini kegiatan bongkar muat barang domestik dan penumpang kapal berada dalam satu pelabuhan, sehingga harus ada pengembangan pelabuhan.
"Pelabuhan bongkar muat barang domestik dan pelabuhan penumpang harus dipisahkan agar tidak mengganggu akivitas satu sama lainnya," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya harus terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah dan harus dikonsep secara matang.
"Kita sudah koordinasi dengan pemerintah terkait namun untuk konsep dan dana yang butuhkan, masih dibahas dan dirinci secara matang," ujarnya.
Menurut dia pembangunan pelabuhan khusus komoditas ekspor sudah mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak karena dinilai efektif untuk memudahkan pengiriman komoditas ekspor.
"Dengan adanya pelabuhan khusus ekspor, maka pendistribusian komoditas ekspor daerah ke berbagai negara akan lebih efektif, efisien dan tidak perlu antri untuk membawa komoditas tersebut," katanya.
Diakuinya, selama ini antrian masuk dan sandar kapal kargo cukup panjang, karena belum adanya pelabuhan khusus di Pelabuhan Pangkalbalam.
"Kondisi ini menjadi masalah tersendiri bagi eksportir dan pengguna jasa pelabuhan lainnya, dalam meningkatkan ekspor, karena mereka harus menunggu kapal sandar untuk memuat komoditas ekspor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Pembangunan pelabuhan khusus ini bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan perekonomian, khususnya komoditas ekspor daerah ini," kata General Manager PT Pelindo II (Persero) Cabang Pangkalbalam, Tito
Gutoro di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan saat ini kegiatan bongkar muat barang domestik dan penumpang kapal berada dalam satu pelabuhan, sehingga harus ada pengembangan pelabuhan.
"Pelabuhan bongkar muat barang domestik dan pelabuhan penumpang harus dipisahkan agar tidak mengganggu akivitas satu sama lainnya," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya harus terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah dan harus dikonsep secara matang.
"Kita sudah koordinasi dengan pemerintah terkait namun untuk konsep dan dana yang butuhkan, masih dibahas dan dirinci secara matang," ujarnya.
Menurut dia pembangunan pelabuhan khusus komoditas ekspor sudah mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak karena dinilai efektif untuk memudahkan pengiriman komoditas ekspor.
"Dengan adanya pelabuhan khusus ekspor, maka pendistribusian komoditas ekspor daerah ke berbagai negara akan lebih efektif, efisien dan tidak perlu antri untuk membawa komoditas tersebut," katanya.
Diakuinya, selama ini antrian masuk dan sandar kapal kargo cukup panjang, karena belum adanya pelabuhan khusus di Pelabuhan Pangkalbalam.
"Kondisi ini menjadi masalah tersendiri bagi eksportir dan pengguna jasa pelabuhan lainnya, dalam meningkatkan ekspor, karena mereka harus menunggu kapal sandar untuk memuat komoditas ekspor," ujarnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015