Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengungkapkan banyak usaha budi daya ikan air tawar yang tutup karena dinilai kurang menguntungkan.

"Tingginya harga pakan membuat para pelaku usaha budi daya ikan air tawar menutup usahanya, kemungkinan jika bisa membuat pakan sendiri usaha tersebut akan bertahan lebih lama," kata Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Barat Kamso di Muntok, Sabtu.

Selain faktor mahalnya harga pakan, kata dia, budidaya ikan air tawar bergantung pada ketersediaan air, sementara pada saat musim kemarau ketersediaan air di daerah itu cukup terbatas, bahkan banyak sumur kering.

"Pelaku usaha budidaya ikan air tawar masih skala rumah tangga dan kolam pembesaran dibangun di sekitar rumah, saat sumur kering, mereka terpaksa tidak memelihara ikan lagi," katanya.

Menurut dia, sebagian pelaku usaha budidaya ikan air tawar ada juga yang beralih menjadi pembudi daya ikan air payau atau perikanan laut.

"Daerah ini merupakan daerah kepulauan jadi jarak dari rumah ke pesisir tidak terlalu jauh sehingga lokasi usahanya masih bisa dipantau setiap hari," ujarnya.

Hingga akhir Agustus 2015 jumlah pelaku usaha budidaya ikan air tawar sebanyak 74 rumah tangga perikanan, jumlah tersebut jauh dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 300 rumah tangga perikanan, sedangkan pelaku budi daya perikanan laut sebanyak 269 orang atau meningkat 183 orang dari tahun sebelumnya yang hanya 86 orang.

Pembudi daya lele di Muntok,  Budi (56) yang memiliki tiga kolam pembesaran berukuran 6X4 meter di samping rumahnya mengatakan terpaksa menutup usahanya sementara waktu karena minimnya ketersediaan air di rumahnya.

"Air kolam lele perlu diganti kalau sudah terlalu pekat agar ikan tidak mudah sakit dan banyak mati," kata dia.

Datangnya musim kemarau panjang yang terjadi saat ini membuat usahanya terpaksa ditutup sementara sampai musim penghujan tiba.

"Nanti kalau sumur sudah banyak airnya kami mulai lagi usaha budi daya pembesaran ini," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015