Jakarta (Antara Babel) - Petisi untuk Salim Kancil di laman change.org telah mendapat 50 ribu dukungan, sedangkan penggalangan dana untuk beasiswa anak Salim Kancil yang diinisiasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melalui kitabisa.com telah mencapai Rp42 juta.
Menurut siaran pers bersama dari change.org dan kitabisa.com, inisiatif petisi dan penggalangan dana itu muncul setelah insiden penganiayaan hingga tewasnya Salim Kancil pada Sabtu (26/9) lalu. Inisiatif tersebut diluncurkan Walhi setelah berkoordinasi dengan Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT).
Semula dana yang ditargetkan adalah Rp20 juta. Namun, karena solidaritas tinggi dari "netizen", donasi untuk anak Salim Kancil mencapai lebih dari dua kali lipat hingga Rp42 juta per 12 Oktober.
"Capaian yang luar biasa dan melebihi ekspektasi kami! Solidaritas lintas batas inilah yang menjadikan semangat perjuangan tetap hidup," kata perwakilan Walhi Voni seperti dikutip di laman kitabisa.com.
Dana yang terkumpul akan diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan untuk anak Salim Kancil dan Tosan. Salim meninggalkan satu anak yang masih duduk di bangku SMP, sedangkan Tosan memiliki tiga anak, dua di antaranya masih bersekolah di bangku SD dan SMA.
Sedangkan petisi berjudul "Pak Badrodin, usut pembunuhan berencana Salim Kancil" sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Petisi ini ditujukan kepada Kapolri Badrodin Haiti, Pemda Kabupaten Lumajang, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
Menurut siaran pers bersama dari change.org dan kitabisa.com, inisiatif petisi dan penggalangan dana itu muncul setelah insiden penganiayaan hingga tewasnya Salim Kancil pada Sabtu (26/9) lalu. Inisiatif tersebut diluncurkan Walhi setelah berkoordinasi dengan Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT).
Semula dana yang ditargetkan adalah Rp20 juta. Namun, karena solidaritas tinggi dari "netizen", donasi untuk anak Salim Kancil mencapai lebih dari dua kali lipat hingga Rp42 juta per 12 Oktober.
"Capaian yang luar biasa dan melebihi ekspektasi kami! Solidaritas lintas batas inilah yang menjadikan semangat perjuangan tetap hidup," kata perwakilan Walhi Voni seperti dikutip di laman kitabisa.com.
Dana yang terkumpul akan diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan untuk anak Salim Kancil dan Tosan. Salim meninggalkan satu anak yang masih duduk di bangku SMP, sedangkan Tosan memiliki tiga anak, dua di antaranya masih bersekolah di bangku SD dan SMA.
Sedangkan petisi berjudul "Pak Badrodin, usut pembunuhan berencana Salim Kancil" sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Petisi ini ditujukan kepada Kapolri Badrodin Haiti, Pemda Kabupaten Lumajang, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015