Masjid Agung Sungailiat Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memotong 15 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 1443 hijriah.
Wakil Ketua kurban Masjid Agung Bangka Teja Sihana di Sungailiat, Minggu mengatakan 15 ekor sapi yang dipotong pada perayaan hari Idul Adha atau Ahad (10/7) dihimpun dari kelompok masyarakat.
"Selain belasan ekor sapi kurban, terdapat tiga ekor kambing yang juga dipotong di hari yang sama," kata dia.
Menurutnya daging kurban akan dibagikan ke masyarakat sesuai syariat Islam termasuk panitia kurban mendapatkan daging.
Pemotongan hewan kurban dilakukan usai shalat Id di tempat yang sudah disediakan seperti tahun sebelumnya.
Teja mengakui, wabah penyakit mulut dan kaki yang menyerang sapi dan kambing kurban menjadi kendala karena mengakibatkan naiknya harga hewan kurban di tingkat pedagang. Panitia terpaksa melakukan subsidi silang untuk memenuhi kebutuhan hewan yang akan dipotong.
"Harga sapi rata- rata mencapai 20 juta lebih per ekor atau meningkat dari tahun sebelumnya hanya belasan juta," kata dia.
Dia memastikan semua hewan kurban yang dipotong dinyatakan sehat dan layak potong karena sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan hewan dari dinas terkait.
"Sapi dan kambing sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan sehingga dinyatakan sehat dan layak potong," ujarnya.
Pemotongan hewan kurban menerapkan protokol kesehatan seperti panitia diwajibkan memakai baju lengan panjang dan memakai masker.
"Lingkungan pemotongan sebelumnya sudah disemprot cairan disinfektan dan membatasi orang masuk di area pemotongan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Wakil Ketua kurban Masjid Agung Bangka Teja Sihana di Sungailiat, Minggu mengatakan 15 ekor sapi yang dipotong pada perayaan hari Idul Adha atau Ahad (10/7) dihimpun dari kelompok masyarakat.
"Selain belasan ekor sapi kurban, terdapat tiga ekor kambing yang juga dipotong di hari yang sama," kata dia.
Menurutnya daging kurban akan dibagikan ke masyarakat sesuai syariat Islam termasuk panitia kurban mendapatkan daging.
Pemotongan hewan kurban dilakukan usai shalat Id di tempat yang sudah disediakan seperti tahun sebelumnya.
Teja mengakui, wabah penyakit mulut dan kaki yang menyerang sapi dan kambing kurban menjadi kendala karena mengakibatkan naiknya harga hewan kurban di tingkat pedagang. Panitia terpaksa melakukan subsidi silang untuk memenuhi kebutuhan hewan yang akan dipotong.
"Harga sapi rata- rata mencapai 20 juta lebih per ekor atau meningkat dari tahun sebelumnya hanya belasan juta," kata dia.
Dia memastikan semua hewan kurban yang dipotong dinyatakan sehat dan layak potong karena sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan hewan dari dinas terkait.
"Sapi dan kambing sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan sehingga dinyatakan sehat dan layak potong," ujarnya.
Pemotongan hewan kurban menerapkan protokol kesehatan seperti panitia diwajibkan memakai baju lengan panjang dan memakai masker.
"Lingkungan pemotongan sebelumnya sudah disemprot cairan disinfektan dan membatasi orang masuk di area pemotongan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022