Toboali (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya menekan penularan HIV/AIDS termasuk di kalangan pelajar melalui kegiatan sosialisasi tentang bahaya penyakit itu di sekolah-sekolah di daerah itu.
"Potensi penularan HIV/AIDS di kalangan pelajar cukup tinggi karena pergaulan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (PPM) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Bangka Selatan, Herbi Sugiri di Toboali, Kamis.
Untuk itu, menurut dia, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada para pelajar tingkat SLTA se-Bangka Selatan agar mereka dapat mengetahui tentang bahaya penyakit dan penularan HIV/AIDS.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama lima hari dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pertama dilakukan sosialisasi kepada dua sekolah di Kecamatan Toboali, selanjutnya baru ke kecamatan yang lain," ujarnya.
Ia mengatakan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang dapat menular kepada siapa saja, baik muda maupun tua, oleh sebab itu sosialisasi perlu dilakukan secara terus menerus.
"Semoga dengan adanya sosialisasi ini para siswa SLTA dapat mengetahui apa itu penyakit HIV/AIDS itu dan penyebab serta penularannya," katanya.
Ia mengatakan jumlah pengidap HIV di daerah itu sejak 2005 hingga 2015 mencapai belasan orang dan AIDS dua orang.
"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang handal demi terwujudnya Bangka Selatan yang bebas HIV dan AIDS," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Potensi penularan HIV/AIDS di kalangan pelajar cukup tinggi karena pergaulan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (PPM) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Bangka Selatan, Herbi Sugiri di Toboali, Kamis.
Untuk itu, menurut dia, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada para pelajar tingkat SLTA se-Bangka Selatan agar mereka dapat mengetahui tentang bahaya penyakit dan penularan HIV/AIDS.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama lima hari dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pertama dilakukan sosialisasi kepada dua sekolah di Kecamatan Toboali, selanjutnya baru ke kecamatan yang lain," ujarnya.
Ia mengatakan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang dapat menular kepada siapa saja, baik muda maupun tua, oleh sebab itu sosialisasi perlu dilakukan secara terus menerus.
"Semoga dengan adanya sosialisasi ini para siswa SLTA dapat mengetahui apa itu penyakit HIV/AIDS itu dan penyebab serta penularannya," katanya.
Ia mengatakan jumlah pengidap HIV di daerah itu sejak 2005 hingga 2015 mencapai belasan orang dan AIDS dua orang.
"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang handal demi terwujudnya Bangka Selatan yang bebas HIV dan AIDS," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015