Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat angka sebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 159 kasus, menyebar di sejumlah wilayah kecamatan.

Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra dalam keterangan, Minggu mengatakan, berdasarkan data di 12 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bangka tercatat 159 kasus DBD terhitung mulai Januari 2022 sampai akhir Juli 2022.

Di Puskesmas Sungailiat sebanyak 33 kasus DBD, Puskesmas Sinar Baru terdapat lima kasus, Puskesmas Kenanga 30 Kasus, Puskesmas Pemali 23 kasus DBD, Bakam sembilan kasus DBD.

Kemudian di Puskesmas Belinyu sebanyak 21 kasus DBD, Puskesmas Gunung Muda tiga kasus, Riau Silip 11 kasus, Batu Rusa dan Puding Besar serta di Puskesmas Petaling masing - masing delapan kasus DBD.

Kasus sebaran DBD di Kabupaten Bangka terbanyak di Kecamatan Sungailiat, Pemali dan Kenanga yang merupakan daerah kecamatan padat penduduk dibanding daerah kecamatan lain.

"Kami bekerja sama dengan pihak dinas kesehatan memaksimalkan pencegahan DBD mulai dari pembagian serbuk abate dan memberikan edukasi langsung ke masyarakat melalui pusat layanan terpadu atau posyandu," katanya menjelaskan.

Dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan terutama rutin menguras bak mandi, tidak ada genangan air, menimbun barang bekas dan memastikan tidak ada tempat berkembang biak jentik nyamuk Aedes Aegypti.

"Jika ada anggota masyarakat yang diduga mengalami gejala DBD segera ke puskesmas atau ke dokter terdekat agar mendapat pengobatan," ujarnya.

Tim kesehatan akan melakukan epidemiologi ke lapangan memeriksa rumah warga yang anggota keluarganya terkena DBD dan jika ditemukan ada tiga anak memiliki tanda-tanda DBD maka radius 100 meter sekitar rumah layak dilakukan penyemprotan fogging.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022