Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadikan tradisi Murok Jerami sebagai agenda wisata tahunan di daerah itu karena memiliki nilai budaya lokal yang memikat pengunjung.

"Murok Jerami adalah makan bersama sebagai wujud rasa syukur atas melimpahnya panen raya padi, ini kami jadikan agenda wisata setiap tahun di sentra padi sawah Desa Namang," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bangka Tengah Zainal di Koba, Rabu.

Disbudparpora Bangka Tengah mengemas Murok Jerami ini dengan baik, lebih kreatif, dan inovatif namun tidak menghilangkan nilai budaya lokalnya.

"Murok Jerami adalah tradisi masyarakat Desa Namang yaitu makan bersama di areal ladang dan sawah mereka sebagai wujud rasa syukur atas panen raya padi mereka dan sudah menjadi tradisi secara temurun," kata dia.

Pihaknya akan mengemas tradisi Murok Jerami ini menjadi agenda wisata budaya khas warga Desa Namang untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke daerah itu.

"Murok Jerami ini akan kita gelar lebih besar lagi, tidak hanya melibatkan masyarakat lokal tetapi juga masyarakat dari luar daerah," katanya.

Pihaknya berupaya menawarkan Murok Jerami ini menjadi paket wisata bagi wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

"Selain untuk menarik minat wisatawan, ini juga untuk melestarikan tradisi temurun sehingga tidak tergilas oleh perkembangan zaman," katanya.

Ia mengatakan kegiatan Murok Jerami tidak hanya melaksanakan ritual murok (menggiling padi) tetapi diikuti sejumlah kegiatan kesenian tradisional.

"Tahun ini sudah kami mulai, tidak hanya menonjolkan ritual Murok Jerami-nya saja tetapi juga kegiatan festival kesenian tradisional," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022