Pangkalpinang (Antara Babel) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan mengkaji pendirian bank daerah Babel guna mendukung percepatan ekonomi.

"Babel memang sangat memungkinkan untuk memiliki bank sendiri dan berdasarkan SK gubernur, BI ditunjuk menjadi salah satu tim perintis pendirian bank daerah tersebut dengan terlebih dahulu melakukan pengkajian," ujar Kepala Kantor BI Wilayah Babel, Bayu Martanto di Pangkalpinang, Selasa.

Meskipun demikian, kata dia, saat ini belum diputuskan apakah pemda ingin mendirikan bank baru ataupun mengambil alih bank lain.

"Tim diminta mengkaji beberapa alternatif, apakah mengakuisisi bank umum, mendirikan bank baru konvensional, membeli bank beraset kecil, mendirikan BPR atau 'upgrade' bank syariah," jelasnya.

Ia mengatakan, jika pemda ingin mendirikan bank baru setidaknya harus menggelontorkan modal sedikitnya Rp3 triliun dan modal untuk mendirikan bank syariah Rp1 triliun.

"Jenis bank syariah sepertinya lebih memungkinkan atau bisa disesuaikan dengan finansial pemda," katanya.

Bayu menyebutkan, syarat pendirian bank baru, pemda mesti menyiapkan persetujuan prinsip dari Dewan Gubernur Bank Indonesia, membuat rancangan anggaran, mekanisme kerja, susunan organisasi dan lainnya.

"Rencana pendirian bank pemda ini merupakan alternatif yang baik untuk mendukung perkembangan perekonomian di Babel dan diharapkan nantinya dapat berjalan dengan baik," ucapnya.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015