Pangkalpinang (Antara Babel) - Perum Bulog Subdivre Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyalurkan beras miskin (raskin) ke-13 kepada 32.151 rumah tangga sasaran (RTS).
"Saat ini raskin ke-13 sedang didistribusikan ke Kabupaten Bangka Barat, selanjutnya Bangka Tengah, Bangka, Bangka Selatan dan Pangkalpinang," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka, Untung Nur Wahyudi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan pendistribusian raskin ke-13 ditargetkan selesai pada pertengahan November dan akan dilanjutkan pendistribusian raskin alokasi bulan November 2015.
"Pada bulan ini masing-masing RTS akan menerima 30 kilogram beras secara gratis, sehingga mereka tidak perlu lagi membeli beras di pedagang untuk kebutuhan keluarganya," ujarnya.
Menurut dia, penyaluran raskin ke-13 ditambah alokasi beras bulan ini merupakan upaya pemerintah mencegah kenaikan harga beras di pasaran karena produksi beras petani menurun selama musim kemarau panjang ini.
"Saat ini petani sawah di daerah sentra produksi beras banyak yang gagal panen, karena ketersediaan air untuk tanaman padi terbatas sehingga mempengaruhi ketersediaan beras di masyarakat," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya raskin ke-13 ini dapat membantu RTS memenuhi kebutuhan beras dan mencegah kenaikan harga beras di pasaran.
"Penambahan penyaluran raskin ini diharapkan dapat mengurangi permintaan beras di pasaran, sehingga akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga beras yang akan memberatkan ekonomi masyarakat," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Saat ini raskin ke-13 sedang didistribusikan ke Kabupaten Bangka Barat, selanjutnya Bangka Tengah, Bangka, Bangka Selatan dan Pangkalpinang," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka, Untung Nur Wahyudi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan pendistribusian raskin ke-13 ditargetkan selesai pada pertengahan November dan akan dilanjutkan pendistribusian raskin alokasi bulan November 2015.
"Pada bulan ini masing-masing RTS akan menerima 30 kilogram beras secara gratis, sehingga mereka tidak perlu lagi membeli beras di pedagang untuk kebutuhan keluarganya," ujarnya.
Menurut dia, penyaluran raskin ke-13 ditambah alokasi beras bulan ini merupakan upaya pemerintah mencegah kenaikan harga beras di pasaran karena produksi beras petani menurun selama musim kemarau panjang ini.
"Saat ini petani sawah di daerah sentra produksi beras banyak yang gagal panen, karena ketersediaan air untuk tanaman padi terbatas sehingga mempengaruhi ketersediaan beras di masyarakat," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya raskin ke-13 ini dapat membantu RTS memenuhi kebutuhan beras dan mencegah kenaikan harga beras di pasaran.
"Penambahan penyaluran raskin ini diharapkan dapat mengurangi permintaan beras di pasaran, sehingga akan berdampak langsung terhadap kenaikan harga beras yang akan memberatkan ekonomi masyarakat," harapnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015