Penjabat (Pj) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin memberikan kopiah resam kepada para delegasi G20 di Pulau Belitung, guna memperkenalkan kerajinan khas masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Kami berharap para delegasi kembali berkunjung bersama keluarganya ke Pulau Belitung ini," kata Ridwan Djamaluddin saat memberikan kopiah resam secara simbolis kepada delegasi dari India Deepthi Alanghat di Belitung, Kamis.
Ia mengatakan kerajinan kopiah resam ini hanya dibagikan kepada delegasi laki-laki, sementara tas terbuat dari tanaman resam itu diberikan kepada delegasi wanita, sebagai bentuk suka cita pemerintah daerah (pemda) menyambut para delegasi G20 di Pulau Belitung.
“Selamat datang di Belitung, saya juga ingin persembahkan kopiah resam ini sebagai sebuah tanda apresiasi dari masyarakat Bangka Belitung," ujar Ridwan Djamaluddin.
Menurut dia, songkok atau kopiah resam terbuat dari bahan baku tanaman resam yang sudah mati. “Kopiah ini adalah kerajinan buatan tangan yang berbahan baku resam jenis tanaman paku-pakuan," kata Ridwan Djamaluddin.
Ia menyatakan kopiah resam ini digunakan sebagai alat penutup kepala bagi bagi kaum laki-laki, ketika sholat ataupun menghadiri ritual budaya di Pulau Bangka dan Belitung, seperti peringatan budaya Sepintu Sedulang, Rebo Kasan, ataupun Nganggung.
"Bagi masyarakat Bangka Belitung sendiri mengenal kopiah resam sebagai budaya asli daerah yang harus dijaga dan dilestarikan, karena kopiah resam merupakan bagian dari pakaian adat Melayu," kata Ridwan Djamaluddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami berharap para delegasi kembali berkunjung bersama keluarganya ke Pulau Belitung ini," kata Ridwan Djamaluddin saat memberikan kopiah resam secara simbolis kepada delegasi dari India Deepthi Alanghat di Belitung, Kamis.
Ia mengatakan kerajinan kopiah resam ini hanya dibagikan kepada delegasi laki-laki, sementara tas terbuat dari tanaman resam itu diberikan kepada delegasi wanita, sebagai bentuk suka cita pemerintah daerah (pemda) menyambut para delegasi G20 di Pulau Belitung.
“Selamat datang di Belitung, saya juga ingin persembahkan kopiah resam ini sebagai sebuah tanda apresiasi dari masyarakat Bangka Belitung," ujar Ridwan Djamaluddin.
Menurut dia, songkok atau kopiah resam terbuat dari bahan baku tanaman resam yang sudah mati. “Kopiah ini adalah kerajinan buatan tangan yang berbahan baku resam jenis tanaman paku-pakuan," kata Ridwan Djamaluddin.
Ia menyatakan kopiah resam ini digunakan sebagai alat penutup kepala bagi bagi kaum laki-laki, ketika sholat ataupun menghadiri ritual budaya di Pulau Bangka dan Belitung, seperti peringatan budaya Sepintu Sedulang, Rebo Kasan, ataupun Nganggung.
"Bagi masyarakat Bangka Belitung sendiri mengenal kopiah resam sebagai budaya asli daerah yang harus dijaga dan dilestarikan, karena kopiah resam merupakan bagian dari pakaian adat Melayu," kata Ridwan Djamaluddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022