Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong masyarakat di daerah itu menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Nora Sukma Dewi dalam keterangan, Rabu mengatakan gerakkan PSN secara menyeluruh dan terpadu merupakan langkah efektif mengantisipasi sebaran DBD.

"Gerakkan PSN dengan mengoptimalkan penerapan 3 M plus yakni menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas," jelasnya.

Berdasarkan data kasus DBD di Kabupaten Bangka bersumber dari laporan per puskesmas penanganan pasien DBD sampai akhir Agustus 2022 mencapai 229 kasus masing - masing di Puskesmas Sungailiat sebanyak 37 kasus, Puskesmas Sinar Baru sebanyak enam kasus DBD.

Puskesmas Kenanga sebanyak 46 kasus, Pemali 24 kasus, Bakam sebanyak 16 kasus, Puskesmas Belinyu 36 kasus, Puskesmas Gunung Muda tercatat tujuh kasus, Puskesmas Riau Silip sebanyak 17 kasus, Puskesmas Batu Rusa terdapat 15 kasus.

Di Puskesmas Puding Besar sebanyak 12 kasus DBD, Puskesmas Petaling ada 13 kasus serta dari Puskesmas Penagan sebanyak satu kasus. Dari ratusan kasus DBD tersebut diketahui empat orang pasien meninggal dunia berasal dari Kecamatan Puding Besar, Kecamatan Riau Silip, Belinyu dan Kecamatan Sungailiat.

Dia mengingatkan masyarakat agar memperhatikan kebersihan lingkungan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk termasuk memastikan sekitar rumah tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk karena diketahui terjadi curah hujan dalam beberapa hari terakhir.

Sementara Camat Pemali Sukma Aditya mengatakan pihaknya bersama forum komunikasi pimpinan kecamatan telah melakukan pencegahan sebaran DBD lingkungan yang masih aman kasus DBD dengan gerakan PSN.

"Gerakkan PSN di lingkungan yang belum ditemukan kasus DBD sebagai pencegahan dini sebaran penyakit, sementara di lingkungan yang ditemukan kasus DBD dilakukan penyemprotan fogging oleh pihak puskesmas di kawasan pemukiman warga dan pembagian abate," jelasnya.

Pencegahan dan penanggulangan DBD kata Sukma Aditya harus dilakukan menyeluruh semua komponen terutama peran aktif masyarakat yang berkelanjutan.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022