Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sektor UMKM tumbuh sebesar 4,7 persen (yoy) hingga September 2022.

"Berdasarkan data September 2021 hingga September 2022, grafiknya tumbuh sebesar 4,7 persen," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah, Ali Imron di Koba, Minggu.

Ia menjelaskan, hingga sekarang, tercatat sebanyak 23.594 UMKM yang tersebar pada enam kecamatan dan tercatat 22.500 adalah usaha mikro.

"Pertumbuhan UMKM menghadapi beberapa kendala seperti perizinan, akses pembiayaan, pemasaran serta pemanfaatan teknologi digital," katanya.

Pihaknya pun berupaya para pelaku UMKM bisa terus tumbuh dan mendapatkan pendanaan melalui dana KUR melalui penyiapan sebanyak 26 tenaga penyuluh untuk pendampingan.

"Sebanyak 26 penyuluh yang tersebar di kecamatan siap melakukan pendampingan agar penyaluran KUR bisa maksimal," katanya.

Ali Imron juga berharap para pelaku UMKM bisa beradaptasi dengan digitalisasi karena pada era revolusi industri 4.0, transaksi pembelian masyarakat banyak melalui e-commerce.

"Pemasaran produk bisa dilakukan melalui teknologi digital. Selain itu, perizinan juga bisa dilakukan secara elektronik melalui sistem OSS," ujarnya.

Selain itu, Ali mengajak para pelaku UMKM lebih melek digital dalam melakukan ekspansi pasar produk untuk menjangkau pasar lebih luas dengan biaya operasional lebih ringan.

"UMKM harus melek digital, karena saat ini orang tinggal pesan produk lewat pasar digital dengan menggunakan telepon seluler cukup dari rumah saja," kata Ali Imron.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022