Koba, Babel (ANTARA) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh sebesar 28,5 persen secara tahunan pada Februari 2023.
"Sebelumnya, pada bulan yang sama pada 2022 tercatat sebanyak 14.000 UMKM, kemudian pada Februari 2023 meningkat menjadi 18.000 UMKM atau tumbuh sebesar 28,5 persen," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Babel, Rabu.
Menurut dia, pemicu pertumbuhan tersebut antara lain mulai melandainya kasus COVID-19 dan ditambah pula keluarnya kebijakan pemerintah yang mencabut aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pada 2019 hingga 2021, kata Ali, pertumbuhan UMKM sempat jalan ditempat karena kondisi pandemi, yang memicu terjadinya kontraksi ekonomi, akibat menurunnya konsumsi rumah tangga sebagai dampak pembatasan sosial.
"Daya tumbuh itu mulai terlihat pada 2022 dan bahkan terjadi lompatan yang luar biasa, terutama untuk jenis usaha kuliner, toko kelontong, dan jenis usaha kecil lainnya," katanya.
Pemkab pada tahun ini juga membangun dua pusat jajanan sehat rakyat (pujasera) yaitu di Bundaran Ikan Kota Koba (depan kantor Satlantas Polres Bangka Tengah) dan Alun-alun Taman Koba di jalur dua kompleks perkantoran Pemkab Bangka Tengah.
"Dua pujasera ini menampung sebanyak 30 UMKM dengan jenis usaha aneka makanan dan minuman, agar mereka lebih tertata dengan baik dan juga berdampak terhadap pendapatan," katanya.
Pemerintah daerah juga sudah menyertakan modal sebesar Rp5 miliar di Bank Syariah Bangka Belitung sebagai dana bergulir bagi UMKM dalam bentuk pinjaman kredit usaha rakyat (KUR).
"Tentu saja ini bisa menjadi daya ungkit bagi UMKM untuk bisa bangkit dan terus berkembang yang pada akhirnya nanti bermuara pada kesejahteraan keluarga," kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini.
Selain itu, Ali juga mengajak para pelaku UMKM lebih melek digital dalam melakukan ekspansi pasar produk untuk menjangkau pasar lebih luas dengan biaya operasional lebih ringan.
"UMKM harus melek digital, karena saat ini orang tinggal pesan produk lewat pasar digital dengan menggunakan telepon seluler cukup dari rumah saja," katanya.
Jumlah UMKM di Bangka Tengah tumbuh 28,5 persen
Rabu, 1 Februari 2023 14:04 WIB