Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) karena hujan mulai sering terjadi selama beberapa hari terakhir.
"Kami mengingatkan masyarakat harus benar - benar memperhatikan kebersihan lingkungan dengan memastikan tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD," kata Boy Yandra di Sungailiat, Jumat.
Selain memastikan tidak ada genangan air di lingkungan rumah, kata dia, menimbun atau mendaur ulang barang bekas serta menguras bak mandi secara teratur atau menutup penampungan tempat air.
"Dengan intensitas hujan yang mulai tinggi seperti sekarang, potensi genangan air di sekitar rumah akan terjadi, kondisi ini harus segera dihindari oleh masyarakat," kata dia.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, sebaran DBD di 12 wilayah kerja puskesmas sampai akhir September 2022 mencapai 261 kasus DBD.
Di Puskesmas Sungailiat tercatat 40 kasus, Sinar Baru ditemukan tujuh kasus DBD, Kenanga 57 kasus, Pemali 57 kasus, Bakam 25 kasus, Belinyu 18 kasus, Gunung Muda 35 kasus, Puskesmas Riau Silip sebanyak tujuh kasus.
Kemudian di Puskesmas Baturusa sebanyak 20 kasus DBD, Puding Besar 19 kasus, Puskesmas Petaling 13 kasus dan di Puskesmas Penagan ditemukan sebanyak satu kasus DBD.
"Saya sarankan jika ada warga yang diketahui mengalami gangguan kesehatan atau bahkan ada indikasi terkena DBD, hendaknya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan tindakan kesehatan," jelas Boy Yandra yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Kabupaten Bangka,
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami mengingatkan masyarakat harus benar - benar memperhatikan kebersihan lingkungan dengan memastikan tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD," kata Boy Yandra di Sungailiat, Jumat.
Selain memastikan tidak ada genangan air di lingkungan rumah, kata dia, menimbun atau mendaur ulang barang bekas serta menguras bak mandi secara teratur atau menutup penampungan tempat air.
"Dengan intensitas hujan yang mulai tinggi seperti sekarang, potensi genangan air di sekitar rumah akan terjadi, kondisi ini harus segera dihindari oleh masyarakat," kata dia.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, sebaran DBD di 12 wilayah kerja puskesmas sampai akhir September 2022 mencapai 261 kasus DBD.
Di Puskesmas Sungailiat tercatat 40 kasus, Sinar Baru ditemukan tujuh kasus DBD, Kenanga 57 kasus, Pemali 57 kasus, Bakam 25 kasus, Belinyu 18 kasus, Gunung Muda 35 kasus, Puskesmas Riau Silip sebanyak tujuh kasus.
Kemudian di Puskesmas Baturusa sebanyak 20 kasus DBD, Puding Besar 19 kasus, Puskesmas Petaling 13 kasus dan di Puskesmas Penagan ditemukan sebanyak satu kasus DBD.
"Saya sarankan jika ada warga yang diketahui mengalami gangguan kesehatan atau bahkan ada indikasi terkena DBD, hendaknya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan tindakan kesehatan," jelas Boy Yandra yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Kabupaten Bangka,
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022