Tim gabungan berhasil menemukan dua orang warga Kampung Cileutik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tertimbun tanah longsor pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian.

"Ada tiga korban yang tertimbun longsor di Kampung Cileutik, Desa Pasir Datar, Kecamatan Caringin. Ketiga korban ini masih satu keluarga, yakni Maman (65), Mumu (50) dan seorang anak laki-laki bernama Bayu (7). Untuk korban atas nama Mumu dan Bayu sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Sub-Koordinator Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim dikonfirmasi di Sukabumi, Senin malam.

Informasi yang dihimpun dari petugas BPBD setempat, sebelum terjadi tanah longsor, di lokasi bencana sempat turun hujan gerimis, namun diduga tebing yang berada di belakang permukiman warga tersebut kondisi tanahnya sudah labil setelah hampir setiap hari turun hujan deras.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang berasal dari belakang permukiman warga yang ternyata tebing setinggi sekitar 10 meter longsor dan menimbun dua rumah. Ketiga korban yang menghuni satu rumah tersebut tidak berhasil menyelamatkan diri dan terkubur hidup-hidup.

Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan bantuan dengan alat seadanya. Tidak lama kemudian petugas BPBD, bersama TNI dan Polri yang dibantu sejumlah relawan dari berbagai komunitas tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pencarian tiga korban yang tertimbun longsor.

Baca juga: Bapak dan anak di Sukabumi tertimbun tanah longsor

Dua korban atas nama Mumu dan Bayu berhasil ditemukan tim gabungan sekitar pukul 18.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, sementara Maman hingga berita ini diturunkan masih dalam pencarian.

"Kondisi tanah yang labil cukup menyulitkan kami dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang bisa saja mencelakai petugas di lokasi kejadian," tambahnya.

Medi mengatakan untuk posisi korban terakhir sudah diketahui, namun petugas kesulitan mengevakuasi karena korban tertimbun tanah yang cukup dalam sehingga harus dilakukan penggalian.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022