Tim Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pencacahan terhadap anak buah kapal (ABK) berbendera Indonesia di Pelabuhan Simpang Pasak.

"Tim kami sudah turun ke beberapa pelabuhan kecil, di antaranya Pelabuhan Simpang Pasak, dan kami berhasil melakukan pencacahan terhadap 31 ABK yang merupakan warga Indonesia," kata Koordinator Tim Regsosek Agus Prianto di Manggar, Minggu.
 

Agus mengatakan pencacahan dilakukan kepada awak kapal yang teridentifikasi telah setahun atau lebih tidak pulang ke keluarganya.

"Kita turun ke empat lokasi pelabuhan di Kecamatan Simpang Pesak. Dari empat tempat ini ada 31 anak buah kapal yang kita cacah,” ujar Agus.

Agus mengatakan pihaknya juga sudah menggelar kegiatan malam Regsosek yang difokuskan di Kecamatan Manggar.

"Untuk giat malam Regsosek, karena kita di wilayah kecil, kegiatan kita fokuskan ke Kecamatan Manggar saja dan alhamdulillah semua berjalan lancar dan sukses,” katanya.

Malam Regsosek difokuskan untuk mendata warga yang masih di jalanan pada malam hari, juga pendataan terhadap tunawisma.

"Selama berkeliling kurang lebih dua jam, tim hanya menemukan satu orang tunawisma di Kecamatan Manggar yang biasa mangkal di daerah Desa Kurnia Jaya," ujarnya.
 

Untuk nelayan luar Kabupaten Belitung Timur, Agus mengaku tidak menemukan adanya nelayan dari luar daerah yang tinggal di kapal-kapal ikan. Diperkirakan nelayan yang biasanya terjaring dalam sensus sedang berada di laut atau pelabuhan lain.

"Menurut informasi tidak ada nelayan yang dari luar daerah atau tidak memiliki identitas. Jika ada, biasanya dia hanya singgah ke darat untuk menjual hasil tangkapannya, setelah itu kembali melaut,” jelas Agus.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022