Pemerintah Kota Pangkalpinang menjalin kerja di bidang pendidikan dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pertiba.
Kerja sama itu dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding MoU) yang ditandatangani Wali Kota Pangkalpinang Dr Maulan Aklil, SIP, MSi dengan Ketua STIH Pertiba Dr Yandi, SH, MH dan Ketua STIE Pertiba Dr Wargianto, SE, Jumat malam.
Kerja itu berkaitan dengan realisasi 'Tri Dharma Perguruan Tinggi" yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Melalui kerja sama tersebut, STIE dan STIH Pertina siap memberikan dukungan dalam peningkatan kualitas pegawai di jajaran Pemkot Pangkalpinang.
Demikian juga kemudahan bagi mahasiswa dan mahasiswi STIH dan STIE Pertiba dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di kota yang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut.
Usai penandatanganan MoU tersebut, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil siap memberikan dukungan dalam pengembangan STIE dan STIH Pertiba.
Malah, sebagai perguruan tinggi tertua di Bangka Belitung, Maulan Aklil berharap Pertiba bisa berkembang menjadi universitas untuk mendukung pengembangan pendidikan di daerah itu.
"Tidak mungkin masyarakat bisa berkembang tanpa pendidikan," katanya.
Setelah penandatanganan MoU, Maulan Aklil yang juga Dosen Program Pascasarjana di STIE Pertiba juga memberikan kuliah umum dengan judul "Kepemimpinan sebagai proses merangkai pikiran, kata dan tindakan untuk sukses bersama".
Dipandu Direktur Program Pascasarjana STIE Pertiba Dr Juhari, Maulan Aklil menekankan pentingnya kemampuan pemimpin untuk mempwrbaiki kultur sosial budaya dalam menyukseskan kepemimpinan dan pembangunan.
"Tidak sulit membenahi infrastruktur
Yang paling sulit itu ada merubah kultur," katanya.
Selain itu, Wali Kota Pangkalpinang yang sering dipanggil Bang Molen itu juga pentingnya inovasi yang dapat diterima semua kalangan untuk menyukseskan program yang dijalankan.
Salah satu bentuk inovasi itu diterapkan Pemkot Pangkalpinang dalam penataan kota dan penanganan sampah melalui penyediaan mobil pengangkut sampah berwarna pink dan rompi petugas parkir yang juga berwarna pink.
"Mungkin satu-satunya di Indonesia yang mobil sampah warna pink hanya ada di Pangkalpinang," katanya.
Kuliah umum itu juga disaksikan sejumlah dosen STIH dan STIE Pertiba seperti Dr Panca Tuah, Dr Suhardi, dan Dr Adrian Radiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kerja sama itu dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding MoU) yang ditandatangani Wali Kota Pangkalpinang Dr Maulan Aklil, SIP, MSi dengan Ketua STIH Pertiba Dr Yandi, SH, MH dan Ketua STIE Pertiba Dr Wargianto, SE, Jumat malam.
Kerja itu berkaitan dengan realisasi 'Tri Dharma Perguruan Tinggi" yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Melalui kerja sama tersebut, STIE dan STIH Pertina siap memberikan dukungan dalam peningkatan kualitas pegawai di jajaran Pemkot Pangkalpinang.
Demikian juga kemudahan bagi mahasiswa dan mahasiswi STIH dan STIE Pertiba dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di kota yang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut.
Usai penandatanganan MoU tersebut, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil siap memberikan dukungan dalam pengembangan STIE dan STIH Pertiba.
Malah, sebagai perguruan tinggi tertua di Bangka Belitung, Maulan Aklil berharap Pertiba bisa berkembang menjadi universitas untuk mendukung pengembangan pendidikan di daerah itu.
"Tidak mungkin masyarakat bisa berkembang tanpa pendidikan," katanya.
Setelah penandatanganan MoU, Maulan Aklil yang juga Dosen Program Pascasarjana di STIE Pertiba juga memberikan kuliah umum dengan judul "Kepemimpinan sebagai proses merangkai pikiran, kata dan tindakan untuk sukses bersama".
Dipandu Direktur Program Pascasarjana STIE Pertiba Dr Juhari, Maulan Aklil menekankan pentingnya kemampuan pemimpin untuk mempwrbaiki kultur sosial budaya dalam menyukseskan kepemimpinan dan pembangunan.
"Tidak sulit membenahi infrastruktur
Yang paling sulit itu ada merubah kultur," katanya.
Selain itu, Wali Kota Pangkalpinang yang sering dipanggil Bang Molen itu juga pentingnya inovasi yang dapat diterima semua kalangan untuk menyukseskan program yang dijalankan.
Salah satu bentuk inovasi itu diterapkan Pemkot Pangkalpinang dalam penataan kota dan penanganan sampah melalui penyediaan mobil pengangkut sampah berwarna pink dan rompi petugas parkir yang juga berwarna pink.
"Mungkin satu-satunya di Indonesia yang mobil sampah warna pink hanya ada di Pangkalpinang," katanya.
Kuliah umum itu juga disaksikan sejumlah dosen STIH dan STIE Pertiba seperti Dr Panca Tuah, Dr Suhardi, dan Dr Adrian Radiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022