Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan guna menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi yang berpotensi sepanjang tahun.

"Secara historis bencana hidrometeorologi biasanya pada masa peralihan musim, namun sekarang musim sudah tidak normal lagi," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Minggu.

Ia mengapresiasi sekaligus mengajak kepada seluruh pihak untuk tetap bersemangat dan selalu siap siaga menghadapi bencana, baik bencana yang dari faktor alam maupun nonalam.

"Beberapa hari lalu kita juga sudah menggelar apel kesiapsiagaan ini, dengan harapan seluruh masyarakat, Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait selalu siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana.

"Untuk daerah ini bencana yang potensial dan sering terjadi yaitu banjir air pasang terutama di permukiman warga pesisir," ujarnya.

Bong Ming Ming juga berpesan kepada seluruh petugas agar dapat mengemban tugasnya serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Selain melayani, para petugas juga diminta memberikan informasi, sosialisasi dan edukasi yang jelas kepada warga dalam menghadapi bencana hidrometeorologi dengan cara pencegahan dengan senantiasa menjaga lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan bersama karena tingginya intensitas hujan yang terjadi hingga beberapa waktu ke depan," ujarnya.

Dengan intensitas hujan tinggi, kata dia, tidak hanya berpotensi terjadi banjir dan banjir air pasang, namun juga rawan terjadi longsor.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi menjelaskan, potensi bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan kemungkinan akan terjadi hampir merata di seluruh Babel.

Bentuk bencana hidrometeorologi yang lazim terjadi di Babel sebagai daerah kepulauan antara lain banjir air pasang, badai, longsor, angin kencang, gelombang tinggi, puting beliung, abrasi pantai dan intensitas petir meningkat.

"Pada musim hujan periode ini, kemungkinan akan disertai curah hujan tinggi dan angin kencang yang terjadi hingga bulan Februari 2023, kami minta warga selalu waspada guna meminimalkan risiko kemungkinan jatuh korban," katanya.

Terkait dengan kesiapsiagaan warga yang bermukim di lokasi-lokasi rawan bencana, selama ini tim gabungan telah melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pertolongan pertama dan evakuasi pertama di lokasi rawan banjir.

"Lokasi yang sering terjadi banjir di seluruh kecamatan sudah kami petakan, sosialisasi, edukasi dan pembinaan juga sudah kami laksanakan dan terus ditingkatkan terutama pada saat seperti ini," katanya.

Selain itu, personel Satuan Tugas Bencana juga selalu aktif melakukan patroli secara terjadwal, dan ditingkatkan jika terjadi cuaca ekstrim, hujan lebat dengan jangka waktu lama dan pada saat terjadi peningkatan pasang air laut tinggi.

"Kami juga terus memberikan informasi terkini terkait prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG, terutama pada saat hujan lebat dengan jangka waktu lama, kami sampaikan informasi rutin setiap tiga jam sekali," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022