Belitung, Babel (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Kelas III H. AS Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di daerah itu.
"Karena Pulau Belitung saat ini sedang memasuki masa transisi atau peralihan musim dari kemarau ke penghujan," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Kelas III H. AS Hanandjoeddin, Ridwanto di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, kondisi peralihan musim seperti sekarang ini berpotensi menimbulkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir dan pasang air laut.
"Kondisi ini akan terjadi hingga Desember dan puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Januari mendatang," ujarnya.
Ia mengatakan, tingginya intensintas hujan dalam beberapa terakhir karena banyak ditemukan pertumbuhan awan konvektif di daerah itu.
Pertumbuhan awan konvektif, lanjut dia, terjadi karena pembentukan siklon di laut Hindia serta pembelokan arah angin tepat di utara Pulau Belitung yang mengarah ke Filipina
"Kondisi ini menghambat bertiupnya angin sehingga memicu tumbuhnya awan konvektif atau awan hujan," katanya.
Ia menambahkan, pembentukan awan konvektif atau hujan di wilayah itu biasanya terjadi pada siang dan sore hari sehingga menyebabkan terjadinya hujan pada waktu tersebut.
"Sedangkan curah hujan yang turun rata-rata ringan dan sedang dan lebat namun durasinya tidak lama dan petir," ujar dia.
Berita Terkait
BMKG Tanjung Pandan minta masyarakat waspada bencana hidrometeorologi
1 November 2021 20:30
Bangka Tengah terima bantuan 35 lampu PJUTS
5 jam lalu