Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Algafry Rahman meminta mengoptimalkan peran pos pelayanan terpadu (posyandu), untuk menekan kasus stunting.

"Posyandu harus difungsikan secara maksimal, ini garda terdepan dalam mencegah stunting," katanya dalam acara peresmian RSUD Ibnu Saleh di Namang, Rabu.

Bupati menjelaskan, saat ini kasus stunting di Bangka Tengah sudah mencapai 20 persen dari total jumlah balita dan pihaknya bertekad menurunkan satu digit pada 2023.

"Peran posyandu itu sangat penting untuk merekam perkembangan kesehatan anak dan bisa menjadi gambaran dalam menekan kasus stunting," ujarnya.

Bupati juga mengatakan, bahwa mengaktifkan kegiatan di posyandu bukan tugas tenaga kesehatan tetapi itu tugas pemerintah desa.

"Posyandu itu bukan punya dinas kesehatan, itu punya desa dan kepala desa bertanggung jawab meningkatkan peran posyandu," katanya.

Melalui hari kesehatan nasional ke 58, kata bupati, menjadi momentum untuk terus bergerak mengedukasi warga tentang pentingnya kesehatan.

"Saya juga tekankan kepada para camat jangan abaikan stunting, jika ada camat yang tidak mengenal stunting maka mohon maaf terpaksa saya ganti," tegas bupati.

Menurut bupati, persoalan stunting tidak main-main dan butuh kerja bersama dan sama-sama bekerja dalam mencegahnya.

"Justeru itu, saya sangat konsentrasi terkait stunting dan ini tugas bersama untuk melayani kesehatan warga. Jamin kesehatan ibu dan anak untuk atasi stunting," katanya.
 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022