Koba (Antara Babel) - Balai Benih Ikan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengantisipasi penyakit jamur yang rentan menimpa bibit ikan.
"Sejauh ini memang belum kami temukan penyakit jamur, namun harus tetap diantisipasi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Dedy Muchdiyat di Koba, Rabu (27/1).
Pihaknya secara rutin menguras puluhan kolam ikan untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit jamur yang akhir-akhir ini menimpa bibit ikan.
"Sirkulasi air di kolam pembibitan harus lancar dan kualitas air harus sesuai ambang batas untuk menghindari penyakit jamur," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini yang harus diwaspadai adalah banjir yang melanda kawasan BBI mengingat sudah memasuki musim hujan.
"Kami hanya menwaspadai banjir akibat limpahan air dari kolam besar yang jaraknya tidak jauh dari BBI. Banjir bisa memperburuk kualitas air," ujarnya.
Ia mengatakan, pada 2016 pihaknya akan lebih fokus mengelola BBI karena fungsinya sangat penting dalam memenuhi kebutuhan bibit ikan para pembudidaya di daerah itu.
"Kami akan membenahi fasilitas pendukung BBI dan akan membangun sumur untuk mengantisipasi terjadinya musim kemarau," ujarnya.
Ia mengatakan, BBI juga akan diproyeksikan menjadi tempat pelatihan bagi para pembudidaya ikan air tawar di daerah itu.
"BBI terbuka untuk para pembudidaya yang ingin menambah ilmu pengetahuan terkait cara pembibitan dan pemijahan ikan air tawar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Sejauh ini memang belum kami temukan penyakit jamur, namun harus tetap diantisipasi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Dedy Muchdiyat di Koba, Rabu (27/1).
Pihaknya secara rutin menguras puluhan kolam ikan untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit jamur yang akhir-akhir ini menimpa bibit ikan.
"Sirkulasi air di kolam pembibitan harus lancar dan kualitas air harus sesuai ambang batas untuk menghindari penyakit jamur," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini yang harus diwaspadai adalah banjir yang melanda kawasan BBI mengingat sudah memasuki musim hujan.
"Kami hanya menwaspadai banjir akibat limpahan air dari kolam besar yang jaraknya tidak jauh dari BBI. Banjir bisa memperburuk kualitas air," ujarnya.
Ia mengatakan, pada 2016 pihaknya akan lebih fokus mengelola BBI karena fungsinya sangat penting dalam memenuhi kebutuhan bibit ikan para pembudidaya di daerah itu.
"Kami akan membenahi fasilitas pendukung BBI dan akan membangun sumur untuk mengantisipasi terjadinya musim kemarau," ujarnya.
Ia mengatakan, BBI juga akan diproyeksikan menjadi tempat pelatihan bagi para pembudidaya ikan air tawar di daerah itu.
"BBI terbuka untuk para pembudidaya yang ingin menambah ilmu pengetahuan terkait cara pembibitan dan pemijahan ikan air tawar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016