Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Darco Bangka Belitung Water mengancam menghentikan pasokan air ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Pangkalpinang jika badan usaha milik daerah itu tidak juga melunasi tunggakan yang mencapai Rp9,5 miliar per April 2013.


"Pada 21 Mei 2013 kami sudah melayangkan SP-3 (surat peringatan ketiga) ke PDAM Tirta Dharma sebagai peringatan terakhir. Jika tetap tidak digubris kami akan menghentikan produksi dan suplai air ke jaringan pipa PDAM mulai 31 Mei nanti," ujar Plant Manager PT Darco Setiyono di Pangkalpinang, Minggu.


Ia menjelaskan SP-3 diberikan menyusul belum adanya penyelesaian atas pembayaran tunggakan pembelian air kepada PT Darco selaku penyuplai air bagi pelanggan PDAM Tirta Dharma.


"SP-3 itu kami tembuskan kepada wali kota, sekretaris daerah, Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma dan juga kepada DPRD Kota Pangkalpinang," katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan sesuai perjanjian PDAM Tirta Dharma seharusnya memberikan bank garansi kepada PT Darco sebagai jaminan atas pembelian air, namun karena suatu hal belum dapat dipenuhi.


PT Darco sendiri telah mengirimkan beberapa kali tagihan kepada PDAM, namun hingga kini belum dibayar. Tagihan itu sendiri meliputi pembelian air oleh PDAM terhitung sejak 22 Maret 2012.


"Pada 15 Maret 2013 dilayangkan SP-1 dan tidak digubris. Pada 27 Maret 2013 kami juga menyurati DPRD perihal utang PDAM Tirta Dharma untuk dapat dimediasi, tetapi tidak membuahkan hasil," katanya.


Karena surat pertama tidak diindahkan, pada 22 April 2013 PT Darco melayangkan SP-2 dan kembali menyurati DPRD pada 24 April untuk mediasi, namun tetap tidak juga mendapat tanggapan.


"Karena tidak juga ditanggapi, pada 21 Mei lalu kami mengirimkan SP-3 sebagai peringatan terakhir. Jika tetap tidak ada itikad baik, maka mulai 31 Mei nanti kami terpaksa menghentikan produksi dan suplai air ke jaringan pipa PDAM Tirta Dharma," ujar Setiyono.


Ketika ditanyakan nasib konsumen PDAM di Kota Pangkalpinang yang mencapai 3.000-an pelanggan dan dipastikan akan mengalami krisis air bersih, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak.


"Kita tidak tahu mau berbuat apa lagi. Penghentian produksi dan suplai air akan terus berlanjut sampai ada penyelesaian atau pembayaran atas tunggakan tersebut," katanya.

Pewarta: Pewarta: Riza Mulyadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013