Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Kabupaten Bangka Tengah mencatat tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2022 turun sebesar dua persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tercatat 4.263 pengangguran terbuka tahun ini dan itu menunjukkan grafik penurunan sebesar dua persen jika dibandingkan pada 2021 sebanyak 5.637 orang," kata Kepala DPMPTK Bangka Tengah, Aisyah Sisylia di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, setiap tahun TPT Bangka Tengah menunjukkan angka penurunan karena program pelatihan dan keterampilan berjalan secara efektif sehingga banyak yang sudah terserap di dunia kerja.
Selain itu kata dia angkatan kerja banyak terserap di sektor usaha budi daya udang vaname pada sejumlah perusahaan di daerah itu.
"Namun, secara umum juga terdapat beberapa sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yaitu industri kreatif UMKM, industri pertanian dan perkebunan serta usaha pertambangan bijih timah.
"Tingginya harga pasir timah yang mencapai Rp100.000 lebih per kilogram membuat masyarakat kembali memburunya," katanya.
Menurut dia, apapun pekerjaannya kalau seseorang itu mempunyai penghasilan baik tetap maupun tidak tetap, maka dia tidak masuk dalam kategori pengangguran.
"Rata-rata pengangguran di daerah ini dengan kualifikasi pendidikan SMA dan S1 dan baru lulus kuliah atau pencari kerja aktif," kata Aisyah.
Pihaknya mendorong peningkatan pada sektor usaha perikanan budi daya sebagai upaya menekan angka pengangguran.
"Usaha budi daya perikanan mampu tekan pengangguran, termasuk usaha udang vaname yang membutuhkan banyak tenaga kerja," katanya.
Ia juga mengatakan, bahwa nilai investasi di daerah itu hingga sekarang sudah mencapai sekitae Rp1 triliun dengan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Iklim investasi yang kondusif dan pengurusan perizinan yang cepat dan tepat, kata dia, akan dapat mendorong para investor untuk berinvestasi di Bangka Tengah.
"Selain itu, kita juga menawarkan potensi yang ada di daerah untuk bisa digali dan ditawarkan kepada pihak ketiga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Tercatat 4.263 pengangguran terbuka tahun ini dan itu menunjukkan grafik penurunan sebesar dua persen jika dibandingkan pada 2021 sebanyak 5.637 orang," kata Kepala DPMPTK Bangka Tengah, Aisyah Sisylia di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, setiap tahun TPT Bangka Tengah menunjukkan angka penurunan karena program pelatihan dan keterampilan berjalan secara efektif sehingga banyak yang sudah terserap di dunia kerja.
Selain itu kata dia angkatan kerja banyak terserap di sektor usaha budi daya udang vaname pada sejumlah perusahaan di daerah itu.
"Namun, secara umum juga terdapat beberapa sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yaitu industri kreatif UMKM, industri pertanian dan perkebunan serta usaha pertambangan bijih timah.
"Tingginya harga pasir timah yang mencapai Rp100.000 lebih per kilogram membuat masyarakat kembali memburunya," katanya.
Menurut dia, apapun pekerjaannya kalau seseorang itu mempunyai penghasilan baik tetap maupun tidak tetap, maka dia tidak masuk dalam kategori pengangguran.
"Rata-rata pengangguran di daerah ini dengan kualifikasi pendidikan SMA dan S1 dan baru lulus kuliah atau pencari kerja aktif," kata Aisyah.
Pihaknya mendorong peningkatan pada sektor usaha perikanan budi daya sebagai upaya menekan angka pengangguran.
"Usaha budi daya perikanan mampu tekan pengangguran, termasuk usaha udang vaname yang membutuhkan banyak tenaga kerja," katanya.
Ia juga mengatakan, bahwa nilai investasi di daerah itu hingga sekarang sudah mencapai sekitae Rp1 triliun dengan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Iklim investasi yang kondusif dan pengurusan perizinan yang cepat dan tepat, kata dia, akan dapat mendorong para investor untuk berinvestasi di Bangka Tengah.
"Selain itu, kita juga menawarkan potensi yang ada di daerah untuk bisa digali dan ditawarkan kepada pihak ketiga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022