Koba, Bangka Tengah (ANTARA) - Pengangguran terbuka di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2020 mencapai angka 5,59 persen atau mengalami peningkatan sebesar 1,20 persen jika dibandingkan dengan data pada 2019 sebesar 4,39 persen.
"Terjadinya peningkatan angka pengangguran itu seiring dengan menurunnya grafik pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 akibat diterpa pandemi virus corona baru," kata Wakil Bupati Bangka Tengah, Herry Erfian di Koba, Jumat.
Pemerintah daerah kata dia sudah mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan pengangguran yaitu dengan memperkuat sektor pertanian dan perikanan.
"Dua sektor ini kami lihat masih kuat menahan dampak pandemi virus corona baru dan banyak menyerap tenaga kerja untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat," ujarnya.
Herry Erfian sangat yakin dua sektor di atas mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, apalagi saat ini harga beberapa komoditas pertanian mulai naik.
"Harga komoditas lada dan sawit sekarang ini mengalami kenaikkan cukup mengembirakan bagi para petani, demikian juga dengan harga ikan dan produksinya terus meningkat," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat akan segera disusun program layanan kesejahteraan sosial (Lakso) secara terpadu.
"Program Lakso ini sangat strategis, nanti kami dirikan rumah Lakso dengan sistem pelayanan satu pintu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Berita Terkait
Bupati: Angka Pengangguran terbuka di Bangka Tengah turun
20 April 2024 22:25
Pemkab Bangka Tengah geliatkan sektor perikanan untuk tekan pengangguran
28 Agustus 2022 21:34
Pengangguran di Bangka Tengah turun menjadi 4.732 orang
31 Maret 2022 16:47
Bangka Tengah andalkan sektor ekonomi kreatif
18 April 2018 16:15
PLN pastikan pelanggan listrik 2.200 VA ke bawah akan menikmati diskon 50 persen tanpa ribet
17 Desember 2024 20:49
PLN dukung stimulus ekonomi dari pemerintah, 97 persen pelanggan rumah tangga peroleh diskon setengah harga
16 Desember 2024 21:18
PLN: Pelanggan tak perlu lakukan apa pun untuk dapat diskon 50 persen
16 Desember 2024 18:36
Barang dan jasa premium jadi target pengenaan PPN 12 persen
16 Desember 2024 15:03