Tokoh Tionghoa Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Akok berkeyakinan hujan yang terjadi di daerah itu pada malam tahun Baru Imlek 2574 Kongzili akan membawa berkah.
"Warga Tionghoa memiliki kepercayaan jika turun hujan pada malam Imlek diyakini membawa rezeki dan keberkahan," kata Atok di Tanjung Pandan, Sabtu malam menanggapi turunnya hujan di malam tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.
Dia mengatakan warga keturunan Tionghoa menyakini sejak dulu bahwa berkah akan di dapati jika terjadi hujan pada malam Tahun Baru Imlek, keyakinan itu bukan hanya sekedar mitos belaka.
"Tetapi sebaliknya jika tidak turun hujan pada malam tahun baru Imlek merupakan suatu musibah atau tidak membawa keberuntungan bagi warga Tionghoa," kata Akok yang juga sebagai pengurus Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan.
Ia menyebutkan hujan gerimis yang turun mengguyur kota Tanjung Pandan di malam Tahun Baru Imlek tidak menyurutkan antusias warga Tionghoa melaksanakan sembahyang.
"Walaupun tidak seramai sebelum pandemi COVID-19 namun malam ini para umat silih berganti satu persatu datang melakukan sembahyang tahun baru Imlek," katanya.
Pantauan ANTARA di lapangan umat Konghucu di daerah itu satu per satu datang bersembahyang di kelenteng yang telah berusia 155 tahun tersebut.
Pihak kelenteng sengaja meniadakan pertunjukan barongsai dan pesta kembang api.
Keputusan meniadakan pertunjukan barongsai dan pesta kembang api diambil oleh pihak pengurus kelenteng karena situasi masih berada di tengah pandemi COVID-19.
Dikatakan kelenteng Hok Tek Che Tanjung selama tiga tahun terakhir meniadakan pertunjukan barongsai dan pesta kembang api karena pandemi COVID-19.
"Kami merasa belum aman masih berjaga-jaga jika ada pertunjukan dikhawatirkan terjadi transmisi penyeberan COVID-19," ujarnya.
Ia menambahkan meskipun tidak ada pertunjukan barongsai dan kembang api kegiatan persembahyangan di Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan tetap dilaksanakan.
Kegiatan persembahyangan di Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan dimulai pada pukul 18.00 WIB sampai dini hari.
Panitia telah menyiapkan protokol pencegahan COVID-19 di kelenteng seperti fasilitas tempat mencuci tangan, pembagian masker dan menjaga jarak.
"Kegiatan sembahyang bersama tidak ada jadi memang umat bersembahyang secara masing-masing ketika tiba di kelenteng," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Warga Tionghoa memiliki kepercayaan jika turun hujan pada malam Imlek diyakini membawa rezeki dan keberkahan," kata Atok di Tanjung Pandan, Sabtu malam menanggapi turunnya hujan di malam tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.
Dia mengatakan warga keturunan Tionghoa menyakini sejak dulu bahwa berkah akan di dapati jika terjadi hujan pada malam Tahun Baru Imlek, keyakinan itu bukan hanya sekedar mitos belaka.
"Tetapi sebaliknya jika tidak turun hujan pada malam tahun baru Imlek merupakan suatu musibah atau tidak membawa keberuntungan bagi warga Tionghoa," kata Akok yang juga sebagai pengurus Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan.
Ia menyebutkan hujan gerimis yang turun mengguyur kota Tanjung Pandan di malam Tahun Baru Imlek tidak menyurutkan antusias warga Tionghoa melaksanakan sembahyang.
"Walaupun tidak seramai sebelum pandemi COVID-19 namun malam ini para umat silih berganti satu persatu datang melakukan sembahyang tahun baru Imlek," katanya.
Pantauan ANTARA di lapangan umat Konghucu di daerah itu satu per satu datang bersembahyang di kelenteng yang telah berusia 155 tahun tersebut.
Pihak kelenteng sengaja meniadakan pertunjukan barongsai dan pesta kembang api.
Keputusan meniadakan pertunjukan barongsai dan pesta kembang api diambil oleh pihak pengurus kelenteng karena situasi masih berada di tengah pandemi COVID-19.
Dikatakan kelenteng Hok Tek Che Tanjung selama tiga tahun terakhir meniadakan pertunjukan barongsai dan pesta kembang api karena pandemi COVID-19.
"Kami merasa belum aman masih berjaga-jaga jika ada pertunjukan dikhawatirkan terjadi transmisi penyeberan COVID-19," ujarnya.
Ia menambahkan meskipun tidak ada pertunjukan barongsai dan kembang api kegiatan persembahyangan di Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan tetap dilaksanakan.
Kegiatan persembahyangan di Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan dimulai pada pukul 18.00 WIB sampai dini hari.
Panitia telah menyiapkan protokol pencegahan COVID-19 di kelenteng seperti fasilitas tempat mencuci tangan, pembagian masker dan menjaga jarak.
"Kegiatan sembahyang bersama tidak ada jadi memang umat bersembahyang secara masing-masing ketika tiba di kelenteng," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023