Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat memantau lima lokasi rawan banjir sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi yang diprakirakan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Untuk daerah rawan banjir kami pantau lima lokasi, yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Mentok, Jebus dan Parittiga," kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Sabtu.
Sebanyak lima lokasi rawan banjir tersebut, yaitu di Kecamatan Mentok terdiri dari Kampung Tanjunglaut dan Kampung Ulu, untuk Kecamatan Parittiga berlokasi di wilayah Pasar Parittiga dan sekitarnya, sedangkan di Kecamatan Jebus pemantauan dilakukan di Jembatan Airmanik dan jalan penghubung antara Desa Limbung dengan Tumbakpetar.
Untuk tiga kecamatan lain, yaitu Kecamatan Kelapa, Simpangteritip dan Tempilang dinilai masih cukup aman dari banjir.
Menurut dia, potensi banjir masih mungkin terjadi karena curah hujan tinggi diprakirakan masih akan terjadi hingga akhir Januari 2023 di seluruh wilayah di Bangka Barat.
"Sampai akhir bulan ini curah hujan masih dalam kategori tinggi, sebesar 150-200 mm/dasarian," katanya.
Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Bangka Barat dalam penanganan banjir yang sering terjadi di daerah itu, pemkab melalui instansi terkait sedang melakukan pembahasan lebih lanjut rencana normalisasi aliran sungai yang berada di wilayah Kecamatan Parittiga, katanya.
Untuk wilayah Tanjunglaut, Mentok, sedang dibahas rencana relokasi, namun rencana ini memerlukan pemikiran serius karena akan melibatkan banyak pihak dan jangka waktu lama, karena melibatkan langsung masyarakat yang tinggal di daerah itu.
Sedangkan untuk wilayah Kampung Ulu Mentok, dan di Desa Sinarmanik, Jebus direncanakan untuk normalisasi daerah aliran sungai dan pembangunan kolam retensi, tambahnya.
"Kami juga membahas rencana meninggikan badan jalan dan normalisasi sungai di jalan yang menghubungkan Desa Limbung-Tumbakpetar. Kita berharap berbagai rencana tersebut bisa segera direalisasikan guna meminimalkan risiko banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Untuk daerah rawan banjir kami pantau lima lokasi, yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Mentok, Jebus dan Parittiga," kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Sabtu.
Sebanyak lima lokasi rawan banjir tersebut, yaitu di Kecamatan Mentok terdiri dari Kampung Tanjunglaut dan Kampung Ulu, untuk Kecamatan Parittiga berlokasi di wilayah Pasar Parittiga dan sekitarnya, sedangkan di Kecamatan Jebus pemantauan dilakukan di Jembatan Airmanik dan jalan penghubung antara Desa Limbung dengan Tumbakpetar.
Untuk tiga kecamatan lain, yaitu Kecamatan Kelapa, Simpangteritip dan Tempilang dinilai masih cukup aman dari banjir.
Menurut dia, potensi banjir masih mungkin terjadi karena curah hujan tinggi diprakirakan masih akan terjadi hingga akhir Januari 2023 di seluruh wilayah di Bangka Barat.
"Sampai akhir bulan ini curah hujan masih dalam kategori tinggi, sebesar 150-200 mm/dasarian," katanya.
Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Bangka Barat dalam penanganan banjir yang sering terjadi di daerah itu, pemkab melalui instansi terkait sedang melakukan pembahasan lebih lanjut rencana normalisasi aliran sungai yang berada di wilayah Kecamatan Parittiga, katanya.
Untuk wilayah Tanjunglaut, Mentok, sedang dibahas rencana relokasi, namun rencana ini memerlukan pemikiran serius karena akan melibatkan banyak pihak dan jangka waktu lama, karena melibatkan langsung masyarakat yang tinggal di daerah itu.
Sedangkan untuk wilayah Kampung Ulu Mentok, dan di Desa Sinarmanik, Jebus direncanakan untuk normalisasi daerah aliran sungai dan pembangunan kolam retensi, tambahnya.
"Kami juga membahas rencana meninggikan badan jalan dan normalisasi sungai di jalan yang menghubungkan Desa Limbung-Tumbakpetar. Kita berharap berbagai rencana tersebut bisa segera direalisasikan guna meminimalkan risiko banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023