Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendatangkan tenaga konsultan dari Korea Selatan (Korsel) untuk mengatasi persolan banjir.
"Kami bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Babel dan mereka yang menentukan konsultan dari Korsel untuk membantu penanganan banjir di daerah ini," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Bupati menjelaskan, tim dari BWS tahun ini akan menangani persoalan banjir di Pulau Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah termasuk bagian dari program normalisasi yang mereka rencanakan.
"Mereka melakukan pengkajian dan penelitian selama 14 bulan dengan melibatkan konsultan dari Korsel, baru kemudian ditetapkan pola penanganannya seperti apa," kata bupati.
Bupati menjelaskan, titik rawan banjir di Bangka Tengah ditemukan pada seluruh atau kecamatan di daerah itu, terutama wilayah kecamatan yang dilintasi sungai.
"Titik banjir paling rawan itu terdapat di Kacamatan Koba, Lubuk Besar dan Kecamatan Sungaiselan," katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan dan Program BWS Bangka Belitung, Huda Bachtiar menyampaikan, banjir harus diantisipasi dan ditanggulangi secara terintegrasi.
“Bangka Tengah menjadi salah satu kabupaten prioritas dalam kajian penanganan banjir secara terintegrasi dan kita sudah mendapatkan data titik lokasi yang menjadi prioritas dalam penanganannya," katanya.
Ia menyebutkan, beberapa titik rawan banjir di Bangka Tengah yaitu Sungai Berok di Kecamatan Koba, Sungaiselan di Kecamatan Sungaiselan, Pedindang di Kecamatan Pangkalanbaru dan beberapa titik lainnya di kawasan pesisir pantai.
"Kita tentu tidak bekerja sendiri tetapi secara tim, bahkan melibatkan konsultan ahli dari Korea Selatan," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Bangka Tengah susun rencana induk penanggulangan banjir
14 September 2022 13:43