"Anggaran tersebut kami siapkan tahun ini untuk menormalisasikan alur sungai Kecamatan Parittiga. Rencana normalisasi ini juga akan kolaborasi bersama Balai Wilayah Sungai dan PT Timah Tbk," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Rabu.
Dengan adanya normalisasi sungai tersebut diharapkan mengatasi banjir di kawasan Pasar Parittiga dan permukiman warga sekitarnya, seperti terjadi beberapa hari lalu.
Untuk merealisasikan normalisasi sungai tersebut, Bong Ming Ming bersama unsur forkopimda telah melakukan peninjauan lima lokasi banjir di Kecamatan Parittiga. Tim juga melakukan pemantauan dengan menggunakan drone untuk menyusuri alur sungai guna melihat lokasi penyempitan alur sebagai bahan pemetaan dan penyelesaian masalah.
"Kita telah melihat alur sungai dan akan melakukan pemetaan, dilanjutkan dengan kajian dan mencari solusi bersama agar kejadian kemarin tidak terulang," katanya.
Baca juga: Babel kemarin, Polda PTDH dua anggota hingga normalnya aktivitas warga Parittiga pascabanjir
Baca juga: Aktivitas warga Parittiga berangsur normal pascabanjir
Ia menyebut dampak kerugian besar ditimbulkan oleh banjir sehingga perlu upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi pada masa mendatang.
"Dari pantauan di lapangan ditemukan banyak terjadi penimbunan di alur sungai yang dilakukan warga, dan sekarang sudah ada yang dibangun bangunan permanen ada juga yang belum dibangun sehingga terjadi penyempitan alur sungai, itu yang akan kita cari solusinya," katanya.
Terkait rencana pembangunan kolam retensi, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai selaku pengelola sumber daya air sungai, sedangkan dari pertemuan itu diketahui Balai Wilayah Sungai berencana membangun kolam retensi, namun untuk titik lokasi masih dalam kajian.
Baca juga: BPBD Bangka Barat membantu evakuasi warga terdampak banjir di Parittiga
Bong Ming mengatakan untuk saat ini yang paling dibutuhkan melakukan normalisasi terutama di titik-titik yang terjadi penyempitan alur sungai, sehingga bila terjadi hujan besar alirannya lancar.
Menurut dia, banjir yang terjadi beberapa hari lalu di sejumlah lokasi di Kecamatan Parittiga karena curah hujan tinggi dan penyempitan arus sungai.
"Di lokasi itu, sudah tujuh tahun tidak terjadi banjir dan kemarin terulang lagi, kita akan lakukan penanganan cepat dan tepat agar masyarakat tidak menjadi korban," katanya.