Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bersama jajaran forkopimda setempat dan masyarakat akan membangun tanggul penahan ombak sementara waktu, guna mengantisipasi terjadinya rob susulan di wilayah pesisir setempat.
"Kami rencananya bersama bersama forkopimda kemudian kawan-kawan BPBD Belitung dan masyarakat sendiri akan membangun tanggul penahan ombak sementara," kata Pj Bupati Belitung, Mikron Antariksa usai meninjau kondisi banjir rob di pesisir Kelurahan Tanjungpendam, Rabu.
Menurut dia, tanggul penahan ombak tersebut terbuat dari karung yang di dalamnya diisi dengan pasir dan akan diletakkan di sepanjang pesisir permukiman masyarakat Tanjungpendam.
Ia mengatakan, tanggul ini untuk sementara waktu akan berfungsi guna mencegah naiknya air laut permukiman masyarakat setempat.
"Jadi untuk sementara waktu tanggul ini berfungsi mencegah air laut masuk ke rumah masyarakat," ujarnya.
Mikron menambahkan, banjir rob yang terjadi di daerah itu merupakan fenomena alam yang rutin berlangsung khususnya di wilayah kepulauan.
Selain itu, lanjut dia, kondisi ini dipengaruhi oleh siklus pasang tinggi air laut yang mencapai 2,7 meter.
"Apalagi Pulau Belitung berhadapan langsung dengan laut bebas siklusnya memang di akhir-akhir tahun (Desember) biasanya terjadi banjir rob," katanya.
Mikron berpendapat, hal ini semakin diperparah dengan kondisi musim penghujan ditambah dengan cuaca ekstrem berupa angin kencang.
"Kalau masalah alam kita tidak bisa menahannya atau menolaknya," kata Mikron.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar masyarakat pesisir setempat dapat mewaspadai ancaman banjir rob susulan.
"Kami sudah imbau kepada masyarakat barang-barang terutama surat menyurat agar diamankan terlebih dahulu dan kalau banjir diharapkan listrik dimatikan sehingga tidak terjadi korsleting," ujarnya.