Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berharap keberadaan pusat jajanan sehat rakyat (Pujasera) dapat menggeliatkan ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Dengan adanya Pujasera mereka bisa berjualan dalam satu lokasi, itu lebih terlihat rapi, tertata dan wajah kota juga terlihat lebih indah," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Selasa.
Untuk itu, katanya, pihaknya berupaya melengkapi fasilitas pendukung pusat jajanan sehat rakyat tersebut di kawasan Bundaran Ikan Kota Koba.
Baca juga: Pemerintah Belitung Timur harap toko ritel modern bantu pemasaran UMKM
Dia menyebut ada beberapa fasilitas pendukung yang masih perlu dibangun sebelum ditempati pedagang.
Ali Imron mengatakan itu menyikapi keberadaan pujasera di kawasan Bundaran Ikan yang dibangun pihak Bank SumselBabel melalui dana CSR, namun sampai sekarang belum ditempati pedagang.
Dia menjelaskan bahwa sudah sudah terdata ada sebanyak 35 pedagang yang mendaftar, namun kapasitas Pujasera hanya bisa menampung untuk 20 pedagang sehingga perlu ada penyeleksian terhadap pedagang yang layak berjualan di Pujasera, terutama terkait dengan jaminan kesehatan produk yang dijual.
Baca juga: Mitra Binaan PT Timah Tbk Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta
Dalam seleksi ini, kata Imron, pihaknya memprioritaskan pedagang yang sebelumnya sudah berjualan di sekitar Bundaran Ikan tersebut.
Imron menyebut jumlah pelaku UMKM di Bangka Tengah pada Februari 2023 tercatat 18.000 pelaku usaha kecil atau naik sebesar 28,5 persen dibanding pada bulan yang sama pada 2022 yang berjumlah 14.000 pelaku usaha kecil menengah.
Menurut dia, pemicu pertumbuhan tersebut antara lain mulai melandainya kasus COVID-19 dan ditambah pula keluarnya kebijakan pemerintah yang mencabut aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: Tahun Ini Bandara Soekarno-Hatta Jadi Mal UMKM dari Berbagai Provinsi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Dengan adanya Pujasera mereka bisa berjualan dalam satu lokasi, itu lebih terlihat rapi, tertata dan wajah kota juga terlihat lebih indah," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Selasa.
Untuk itu, katanya, pihaknya berupaya melengkapi fasilitas pendukung pusat jajanan sehat rakyat tersebut di kawasan Bundaran Ikan Kota Koba.
Baca juga: Pemerintah Belitung Timur harap toko ritel modern bantu pemasaran UMKM
Dia menyebut ada beberapa fasilitas pendukung yang masih perlu dibangun sebelum ditempati pedagang.
Ali Imron mengatakan itu menyikapi keberadaan pujasera di kawasan Bundaran Ikan yang dibangun pihak Bank SumselBabel melalui dana CSR, namun sampai sekarang belum ditempati pedagang.
Dia menjelaskan bahwa sudah sudah terdata ada sebanyak 35 pedagang yang mendaftar, namun kapasitas Pujasera hanya bisa menampung untuk 20 pedagang sehingga perlu ada penyeleksian terhadap pedagang yang layak berjualan di Pujasera, terutama terkait dengan jaminan kesehatan produk yang dijual.
Baca juga: Mitra Binaan PT Timah Tbk Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta
Dalam seleksi ini, kata Imron, pihaknya memprioritaskan pedagang yang sebelumnya sudah berjualan di sekitar Bundaran Ikan tersebut.
Imron menyebut jumlah pelaku UMKM di Bangka Tengah pada Februari 2023 tercatat 18.000 pelaku usaha kecil atau naik sebesar 28,5 persen dibanding pada bulan yang sama pada 2022 yang berjumlah 14.000 pelaku usaha kecil menengah.
Menurut dia, pemicu pertumbuhan tersebut antara lain mulai melandainya kasus COVID-19 dan ditambah pula keluarnya kebijakan pemerintah yang mencabut aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: Tahun Ini Bandara Soekarno-Hatta Jadi Mal UMKM dari Berbagai Provinsi
Editor : Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023