Komunitas Bangka Environment Creative Activist of Kawa (Becak) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memantapkan agenda membersihkan sampah di aliran sungai di Kelurahan Bukit Betung, Sungailiat Bangka.
Ketua Komunitas Becak Babel Arinda Unigraha dalam keterangan, Jumat mengatakan agenda membersihkan sampah di aliran sungai di kawasan pemukiman penduduk di kelurahan tersebut untuk mengantisipasi ancaman banjir pada saat musim penghujan.
"Kegiatan sosial itu kami tetapkan pada 21 Februari 2023 mendatang dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), dengan melibatkan 100 sampai 150 orang relawan berasal dari 31 komunitas," jelasnya.
Dia berpendapat penanganan sampah yang tidak tepat dapat mengancam kerusakan lingkungan, begitu pula sebaliknya sampah yang dikelola dengan benar dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat.
Sampah rumah tangga sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat diolah secara komunal yang menghasilkan biokonversi organik dengan menggunakan Maggot yang bernilai ekonomi.
Arinda Unigraha sepakat dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Bangka yang meniadakan tempat pembuangan sampah sementara di pinggir jalan protokol Kota Sungailiat karena dapat mengurangi tumpukan sampah di masyarakat.
Hanya saja, kata dia keputusan itu harus diimbangi dengan inovasi baik dari pemerintah daerah maupun inovasi yang dikembangkan masyarakat.
"Dalam mengelola sampah harus dilakukan secara terpadu melibatkan banyak pihak, karena diketahui dalam mengelola sampah untuk mendapatkan hasil yang optimal membutuhkan anggaran yang cukup besar," katanya.
Dia mengakui masih ada sebagian warga perlu mendapatkan edukasi pemahaman menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak membuang sampah sembarangan.
"Menyelesaikan persoalan tersebut dibutuhkan rasa kebersamaan serta tanggung jawab, baik dari pemerintah daerah dan juga seluruh elemen masyarakat untuk aktif menjalankan prilaku pola hidup sehat dan ramah lingkungan," ujar Arinda Unigraha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Ketua Komunitas Becak Babel Arinda Unigraha dalam keterangan, Jumat mengatakan agenda membersihkan sampah di aliran sungai di kawasan pemukiman penduduk di kelurahan tersebut untuk mengantisipasi ancaman banjir pada saat musim penghujan.
"Kegiatan sosial itu kami tetapkan pada 21 Februari 2023 mendatang dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), dengan melibatkan 100 sampai 150 orang relawan berasal dari 31 komunitas," jelasnya.
Dia berpendapat penanganan sampah yang tidak tepat dapat mengancam kerusakan lingkungan, begitu pula sebaliknya sampah yang dikelola dengan benar dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat.
Sampah rumah tangga sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat diolah secara komunal yang menghasilkan biokonversi organik dengan menggunakan Maggot yang bernilai ekonomi.
Arinda Unigraha sepakat dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Bangka yang meniadakan tempat pembuangan sampah sementara di pinggir jalan protokol Kota Sungailiat karena dapat mengurangi tumpukan sampah di masyarakat.
Hanya saja, kata dia keputusan itu harus diimbangi dengan inovasi baik dari pemerintah daerah maupun inovasi yang dikembangkan masyarakat.
"Dalam mengelola sampah harus dilakukan secara terpadu melibatkan banyak pihak, karena diketahui dalam mengelola sampah untuk mendapatkan hasil yang optimal membutuhkan anggaran yang cukup besar," katanya.
Dia mengakui masih ada sebagian warga perlu mendapatkan edukasi pemahaman menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak membuang sampah sembarangan.
"Menyelesaikan persoalan tersebut dibutuhkan rasa kebersamaan serta tanggung jawab, baik dari pemerintah daerah dan juga seluruh elemen masyarakat untuk aktif menjalankan prilaku pola hidup sehat dan ramah lingkungan," ujar Arinda Unigraha.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023