Belitung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengingatkan warga di daerah itu untuk memperhatikan kebersihan aliran sungai untuk mencegah bencana banjir.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Rabu, menanggapi terjadinya musibah banjir di empat kelurahan pada Senin (13/11).
"Kami meminta warga, terutama yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), benar-benar memperhatikan kebersihan sungai, tidak membuang sampah ke aliran sungai karena bisa memicu terjadinya musibah banjir," katanya.
Menurut dia, sampah menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya banjir, terutama di tengah musim penghujan sekarang ini. Tumpukan sampah yang dibuang ke drainase atau aliran sungai, lanjutnya, dapat mengotori dan menutupi daerah aliran sungai sehingga menyulitkan air hujan mengalir ke laut dan tumpah menggenangi pemukiman warga.
"Seperti peristiwa banjir yang terjadi salah satunya dipicu oleh penumpukan sampah yang tidak dibersihkan sehingga drainase dan aliran sungai menjadi tersumbat atau buntu," ujarnya.
Agus mengajak masyarakat yang berada di daerah aliran sungai bergotong royong membersihkan aliran sungai, karena bila hanya mengandalkan petugas BPBD untuk membersihkan sungai tentu sangat sulit karena jumlah petugas yang terbatas.
"Kerja bakti dan gotong royong bersama bisa digalakkan kembali di tengah kondisi cuaca penghujan sekarang ini," katanya.
Ia menjelaskan ada beberapa kawasan di wilayah Tanjung Pandan masuk dalam daerah rawan banjir, seperti Kelurahan Parit, Kelurahan Kampung Damai, dan Kelurahan Kota.
"Hal ini disebabkan salah satunya memang salah satu kantor kelurahan berada di dataran rendah dan di wilayah DAS sehingga apabila hujan dengan intensitas lebat turun cukup lama maka potensi banjir cukup tinggi," ujarnya.
BPBD Belitung mengajak masyarakat untuk bersama-sama mewaspadai terjadinya banjir di tengah musim hujan sekarang ini.
"Masyarakat harus melakukan memitigasi mandiri terjadinya bencana hidrometeorologi di musim penghujan, dengan salah satu cara tidak membuang sampah ke aliran sungai," ujarnya.