Belitung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mencatat sebanyak 111 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di daerah itu.
"Tercatat sampai dengan Senin (4/9) lalu jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Belitung mencapai 111 kasus dengan luas lahan yang terbakar mencapai kurang lebih ratusan hektare," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, kasus kebakaran hutan dan lahan tersebut terjadi di sejumlah wilayah kecamatan yang diketahui masih banyak terdapat kawasan hutan.
Ia menyebutkan jumlah kasus karhutla di Kecamatan Tanjung Pandan sebanyak 72 kasus, Kecamatan Sijuk 33 kasus, Kecamatan Badau tiga kasus, dan Kecamatan Membalong tiga kasus.
"Jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan paling banyak terjadi di Kecamatan Tanjung Pandan 72 kasus," ujarnya.
Menurutnya, peristiwa karhutla tersebut terjadi karena fenomena El Nino atau cuaca panas dalam beberapa bulan terakhir. "Terutama di Agustus kemarin grafik kasus karhutla di Kabupaten Belitung naik tajam," katanya.
Ia mengatakan peristiwa karhutla terjadi karena sejumlah faktor seperti membakar sampah tanpa pengawasan, membuang puntung rokok sembarangan, dan membuka lahan perkebunan dengan pembakaran.
"Selain itu Kondisi fenomena El Nino berupa cuaca panas dan berangin sehingga potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan meningkat," ujarnya.
BPBD Belitung juga mencatat sebanyak 11 kasus kebakaran bangunan, empat kasus kebakaran kendaraan, dan dua kasus kebakaran lainnya.
"Sehingga apabila ditotalkan maka jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Belitung periode Januari - September mencapai 128 kasus," katanya.
Ia berharap masyarakat dapat secara bersama mengantisipasi terjadinya peristiwa karhutla di tengah kondisi cuaca kering dan berangin saat ini.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya peristiwa kebakaran di tengah kondisi sekarang ini," ujarnya.