Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Boy Yandra berpendapat Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 menjadi momentum bagi masyarakat dapat mengelola sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Hal itu disampaikan Boy Yandra di Sungailiat, Selasa, menanggapi Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 yang mengangkat tema "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat.

"Penanganan sampah tidak hanya sebatas menuntaskan, melainkan dapat dimanfaatkan sesuai jenisnya sehingga memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat," jelas dia.

HAKLI Bangka mengapresiasi penanganan dan pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah daerah (pemda), mulai dari mendorong masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dengan membongkar sejumlah bak sampah di pinggir jalan sampai dengan memanfaatkan sampah melalui program sedekah sampah.

HPSN 2023 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission. "Program sedekah sampah, mengedukasi masyarakat dapat memanfaatkan sampah untuk kepentingan ibadah yang bernilai besar," ujarnya.

Boy Yandra mengingatkan masyarakat di Kota Sungailiat harus membuang sampah di beberapa tempat yang sudah disediakan pemda seperti tempat pembuangan sampah sementara di dekat panti asuhan, kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan tempat yang lain.

"Kami ikut membantu mensosialisasikan langsung ke masyarakat termasuk peserta didik di lembaga sekolah tingkat SMP dalam gerakan membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya," kata Boy Yandra.

Dikutip dari laman Kementerian Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati.

"HPSN yang diperingati setiap tanggal 21 Februari merupakan sebuah konstelasi perjalanan panjang sistem pengelolaan sampah. Bukan hanya fokus ke pengelolaan sampah terintegrasi saja, namun dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global yaitu pengendalian perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah," ungkap Vivien.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023