Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin didampingi Kepala Bappeda, Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan, Kepala Dinas PUPR, dan Kasat Pol PP, kembali menemui nelayan di Muara Jelitik Sungailiat yang mengeluhkan adanya pendangkalan di muara jelitik sehingga membuat aktivitas nelayan terganggu. 

Pj Gubernur Ridwan beserta jajarannya ditemani kelompok nelayan langsung turun ke muara dan tampak di sana ada dua alat berat sedang melakukan pengerukan.

Di lokasi, perwakilan kelompok nelayan menyampaikan bahwa sudah hampir lima hari kapal nelayan tidak dapat bersandar untuk bongkar muat, begitupun nelayan yang hendak melaut menjadi terhambat. 

Keluhan nelayan ini langsung mendapat respon Pj Gubernur Ridwan beserta jajarannya. Dalam diskusi, dilakukan penanganan tercepat untuk menyelamatkan hasil laut nelayan yang masih berada di dalam perahu. 

"Yang penting prioritas kita hari ini membuka alur, supaya aktivitas nelayan tidak terganggu. Kapal-kapal itu bisa masuk untuk bongkar muat, jangan sampai ikan-ikannya membusuk karena sudah 4 hari tidak bisa sandar," ungkap Pj Gubernur.

Pemprov. Kep. Babel dikatakannya telah menurunkan dua alat berat (Excavator dan Long Arm yang sedang beroperasi) dan akan menambah lagi dengan ponton dan dozer agar penggerukan bisa cepat selesai.

"Pemerintah turun tanganlah untuk menyelesaikan itu. Berdasarkan informasi nelayan tadi, jika sudah dilakukan pengerukan nanti malam kapal-kapal itu sudah bisa masuk (kondisi air pasang). Dan jika nanti malam belum bisa masuk, maka kita akan segera carikan alternatif lain," jelasnya. 

Sementara, Kepala Bappeda Fery Insani mengungkapkan penanganan Muara Jelitik ini penting mengingat, muara ini menjadi tempat beraktivitas lebih dari 700an nelayan (data berdasarkan penelitian mahasiswa UBB).

"Jadi realtime kita evaluasi, supaya bisa menentukan langkah selanjutnya," pungkasnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023