Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bangka Belitung (Babel), Azza Faulingani mewakili ratusan mahasiswa lainnya menyampaikan beberapa poin tuntutan dalam aksi damai yang dilakukan di halaman kantor Gubernur, Rabu (7/5) sore.
Beberapa poin tuntutan dalam aksi damai tersebut yakni tentang banyaknya persoalan pendidikan dan kurangnya kesejahteraan buruh. Untuk pendidikan mereka menuntut agar alokasi APBN 20 persen yang diperuntukkan untuk pendidikan itu sampai ke daerah.
"Selama ini tidak sampai di kita meski dari pusat seperti itu. Begitu juga di daerah 3T yang masih minim fasilitas seperti di pulau nangka hanya ada SD saja, SMP dan SMA Anak-anak mereka harus keluar. Dan kesejahteraan para guru dan dosen yang tidak di utamakan," ujarnya.
Selain itu buruh banyak yang tidak mendapat jaminan keselamatan kerja. Banyak buruh yang jam kerja ditambah tapi penghasilan dikurangi.
Baca juga: Gubernur Hidayat Arsani terima aspirasi mahasiswa UBB, tegaskan komitmen benahi Babel
Baca juga: Ratusan mahasiswa UBB unjuk rasa di kantor gubernur sampaikan aspirasi terkait buruh dan pendidikan
Bangka Belitung juga menjadi satu-satunya provinsi yang terkecil peningkatan ekonominya di bawah 1 persen sedangkan di Provinsi lain rata-rata di atas 3 persen sehingga diharapkan Gubernur Hidayat Arsani dapat berupaya meningkatkan sektor ini.
"Sektor ekonomi di Bangka Belitung juga kita minta Pak Gub jangan hanya bergantung dengan timah, harus ada sektor lain untuk bisa membuka lapangan kerja baru," ujarnya.
Dari beberapa poin tuntutan tersebut diharapkan Gubernur Hidayat Arsani bersama jajarannya dapat merealisasikannya dengan membuat rancangan program kerja sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Kami minta Pak Gubernur bisa merancangnya dalam program kerja yang kami tuangkan di poin tuntutan itu. Nanti kami akan audiensi ulang apakah tuntutan kami sudah dirancang dalam program kerjanya atau belum," tutup Azza.