Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan dua unit alat berat untuk mengeruk pelabuhan kapal nelayan di Desa Jelitik, guna mengatasi pendangkalan yang mengganggu aktivitas melaut nelayan daerah itu.
"Kami akan menambah lagi alat berat ponton dan dozer, agar pengerukan alur kapal nelayan ini bisa cepat selesai," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pengerahan alat berat ekskavator dan long arm ini, sebagai gerak cepat pemerintah provinsi dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat nelayan Desa Jelitik Kabupaten Bangka yang tidak bisa bongkar hasil tangkapan ikan karena tidak bisa sandar ke pelabuhan.
"Sudah hampir lima hari kapal nelayan tidak dapat bersandar untuk bongkar, begitupun nelayan yang hendak melaut menjadi terhambat, karena pendangkalan alur di pelabuhan ini," ujarya.
Menurut dia, berdasarkan informasi nelayan, jika sudah dilakukan pengerukan nanti malam kapal-kapal itu sudah bisa masuk (kondisi air pasang) dan jika nanti malam belum bisa masuk, maka pemerintah provinsi akan segera mencari alternatif lain.
"Yang penting prioritas kita hari ini membuka alur, supaya aktivitas nelayan tidak terganggu. Kapal-kapal itu bisa masuk untuk bongkar muat, jangan sampai ikan-ikannya membusuk karena sudah empat hari tidak bisa sandar," katanya.
Ia berharap pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan pendangkalan alur pelabuhan nelayan ini, agar aktivitas melaut nelayan tradisional ini berjalan dengan baik.
"Penanganan Muara Jelitik ini penting mengingat, muara ini menjadi tempat beraktivitas lebih dari 700 nelayan tradisional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami akan menambah lagi alat berat ponton dan dozer, agar pengerukan alur kapal nelayan ini bisa cepat selesai," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pengerahan alat berat ekskavator dan long arm ini, sebagai gerak cepat pemerintah provinsi dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat nelayan Desa Jelitik Kabupaten Bangka yang tidak bisa bongkar hasil tangkapan ikan karena tidak bisa sandar ke pelabuhan.
"Sudah hampir lima hari kapal nelayan tidak dapat bersandar untuk bongkar, begitupun nelayan yang hendak melaut menjadi terhambat, karena pendangkalan alur di pelabuhan ini," ujarya.
Menurut dia, berdasarkan informasi nelayan, jika sudah dilakukan pengerukan nanti malam kapal-kapal itu sudah bisa masuk (kondisi air pasang) dan jika nanti malam belum bisa masuk, maka pemerintah provinsi akan segera mencari alternatif lain.
"Yang penting prioritas kita hari ini membuka alur, supaya aktivitas nelayan tidak terganggu. Kapal-kapal itu bisa masuk untuk bongkar muat, jangan sampai ikan-ikannya membusuk karena sudah empat hari tidak bisa sandar," katanya.
Ia berharap pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan pendangkalan alur pelabuhan nelayan ini, agar aktivitas melaut nelayan tradisional ini berjalan dengan baik.
"Penanganan Muara Jelitik ini penting mengingat, muara ini menjadi tempat beraktivitas lebih dari 700 nelayan tradisional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023