Sungailiat (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menargetkan produksi ikan hasil tangkapan nelayan Sungailiat, Bangka Belitung, yang mendaratkan ikan di pelabuhan itu pada tahun ini mencapai 4.200 ton.
"Dari 765 kapal nelayan yang berdomisili, ditargetkan produksi ikan hasil tangkapan mencapai 4.200 ton atau senilai Rp106 miliar," kata Sub Koordinator Operasional Pelabuhan, PPN Sungailiat Purwanti di Sungailiat, Kamis.
Ribuan ton target produksi ikan hasil tangkapan nelayan tersebut mencakup semua jenis ikan baik untuk ikan kualitas ekspor maupun ikan pasar lokal.
Sementara realisasi produksi ikan terhitung dari Januari sampai akhir Juli 2023 sudah mencapai 50 persen lebih atau 2.546 ton.
Baca juga: Nilai produksi ikan di Sungailiat capai Rp15 miliar lebih
"Kami mendorong nelayan memanfaatkan alat tangkap yang ramah lingkungan agar lingkungan laut tetap terjaga sehingga produksi hasil tangkapan mampu tercapai target," kata dia.
Kapal nelayan yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan umumnya berkapasitas dua sampai 10 gros ton dengan alat tangkap seperti, pancing ulur, payang, gillnet tetap, gillnet hanyut, mini pursesine dan bubu.
Target produksi ikan hasil tangkapan nelayan Sungailiat di Pelabuhan Perikanan Nusantara tahun 2023, lebih rendah dibanding target produksi tahun 2022 lalu yang mencapai 4.900 ton.
Baca juga: Pemkab Bangka Tengah optimalkan fungsi sidolpin tingkatkan produksi ikan
"Rendahnya target produksi tahun ini, karena kendala pendangkalan pasir di pintu muara yang menjadi akses utama keluar masuk kapal nelayan," jelas dia.
Kondisi pintu muara tertutup pendangkalan pasir sehingga memaksa nelayan yang biasanya melakukan pembongkaran ikan di dermaga pelabuhan, harus dialihkan ke tempat pendaratan ikan lain seperti di Pangkal Balam, Pangkalpinang.
"Kalaupun nelayan dapat masuk ke dermaga pelabuhan, harus menunggu air laut pasang," kata dia.
