Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melibatkan seluruh bidan desa dalam upaya pengendalian penularan demam berdarah dengue (DBD).

"Untuk menekan kasus DBD ini perlu kerja sama lintas sektor dan bergerak bersama, kami sudah melakukan rapat koordinasi lintas program sekaligus intensifikasi peran bidan dalam pengendalian penyakit menular berbahaya ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Sapi'i Rangkuti di Mentok, Kamis.

Sapi'i mengatakan kasus DBD pada tahun 2022 tercatat sekitar 700 kasus dengan jumlah kematian mencapai 10 orang, sedangkan data kasus dari Januari hingga Maret 2023 telah mencapai 95 kasus dan satu pasien meninggal dunia.

Ia mengatakan optimalisasi peran para bidan yang bertugas hingga pelosok tersebut diarahkan agar bisa membantu melakukan kampanye pencegahan penularan DBD dan menjadi motor penggerak dalam membangun kesadaran masyarakat agar mampu hidup bersih dan sehat, serta penerapan 3M pencegahan penyakit DBD.

"Dalam rapat koordinasi kemarin kita menyatukan persepsi dan gerak agar bisa secepatnya menurun kasus demam berdarah. Kita maunya bulan depan penderita DBD ini menurun, hingga ke titik yang paling rendah, karena yang ditakutkan adanya kasus kematian," kata Sapi'i.

Menurut dia, para bidan desa memiliki peran strategis karena tinggal bersama masyarakat desa yang bisa menjadi agen edukasi dan memberikan contoh nyata dalam gerakan pencegahan penularan DBD.

Kedekatan para bidan dengan warga dinilai sangat efektif untuk mengajak mereka bisa bergerak bersama-sama melakukan pencegahan dengan bersih lingkungan serentak dan rutin, terutama dalam membersihkan sarang nyamuk atau tempat-tempat yang potensial menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

"Kita juga memberikan pembekalan kepada para bidan untuk memudahkan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, pola pendekatan dan lainnya untuk memudahkan upaya pencegahan agar jangan sampai ada kasus baru bertindak. Kalau bisa jangan sampai ada kasus," katanya.

Selain optimalisasi peran bidan, Dinkes Bangka Barat juga akan turun langsung ke sekolah-sekolah guna memberikan edukasi yang akan dimulai bulan April 2023.

Petugas turun ke sekolah ini juga diarahkan untuk memberikan edukasi agar para pelajar bisa menjadi agen perubahan dan membantu meneruskan informasi kepada orang tua masing-masing agar rutin menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Dinkes juga sedang merancang membuat surat edaran Bupati Bangka Barat yang berisi imbauan kepada masyarakat agar ikut berperan aktif dalam pencegahan DBD. Surat edaran ini nantinya akan dipublikasikan melalui masjid-masjid atau tempat ibadah lainnya.

Ia juga mengimbau kantor-kantor di seluruh daerah itu dapat memerhatikan kebersihan lingkungan agar bersih dari jentik nyamuk.

"Kita gencarkan gerakan bersama ini, karena satu jentik saja bisa membahayakan banyak orang," katanya.*

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023