Toboali (Antara Babel) - Jalur transportasi di jalan utama Desa Nibung Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih lumpuh karena terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter.
"Kami meminta pemerintah daerah untuk segera mengatasi banjir di badan jalan Desa Nibung," ujar salah seorang warga Toboali Semaun (54), di Toboali, Kamis.
Ia mengatakan banjir di badan jalan yang cukup parah itu sudah mengganggu aktivitas dan perekonomian masyarakat.
"Kami tidak bisa ke Kota Pangkalpinang, Koba, dan daerah lainnya, karena jalan terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat," ujarnya lagi.
Menurut dia, badan jalan itu merupakan jalan provinsi tetapi Pemkab Bangka Tengah juga harus tanggap dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap akses jalan ini.
"Jangan biarkan berlarut-larut karena banjir di badan jalan ini sudah terjadi berulang-ulang namun hingga saat ini belum ada aksi nyata untuk mengatasinya," katanya lagi.
Dia mengatakan untuk mengatasi masalah ini tidaklah sulit, cukup membuat jalan alternatif atau pembuangan air alternatif, sehingga air yang mengalir melewati badan jalan dapat diantisipasi dan tidak dibiarkan saja.
"Kesannya ada pembiaran terhadap banjir yang mengganggu kelancaran transportasi antardaerah ini, dan menjadi tempat untuk menarik biaya bagi mobil yang hendak melintas dengan jumlah yang cukup besar," ujarnya pula.
Pendi juga mengeluhkan banjir ini sudah menganggu aktivitas masyarakat Bangka Selatan.
"Kalau musim hujan seperti ini dibiarkan dan baru bertindak tahun depan, akibatnya warga Bangka Selatan bisa terisolasi dan akan terjadi kelangkaan BBM dan sembako," katanya pula.
Ia berharap pemerintah daerah lebih jeli dan tanggap mengenai banjir ini, sehingga akses transportasi bagi warga Bangka Selatan ke daerah lain tidak terganggu.
"Segeralah atasi banjir ini dan jangan biarkan berlarut-larut agar kelancaran transportasi antardaerah dapat berjalan dengan baik," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami meminta pemerintah daerah untuk segera mengatasi banjir di badan jalan Desa Nibung," ujar salah seorang warga Toboali Semaun (54), di Toboali, Kamis.
Ia mengatakan banjir di badan jalan yang cukup parah itu sudah mengganggu aktivitas dan perekonomian masyarakat.
"Kami tidak bisa ke Kota Pangkalpinang, Koba, dan daerah lainnya, karena jalan terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat," ujarnya lagi.
Menurut dia, badan jalan itu merupakan jalan provinsi tetapi Pemkab Bangka Tengah juga harus tanggap dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap akses jalan ini.
"Jangan biarkan berlarut-larut karena banjir di badan jalan ini sudah terjadi berulang-ulang namun hingga saat ini belum ada aksi nyata untuk mengatasinya," katanya lagi.
Dia mengatakan untuk mengatasi masalah ini tidaklah sulit, cukup membuat jalan alternatif atau pembuangan air alternatif, sehingga air yang mengalir melewati badan jalan dapat diantisipasi dan tidak dibiarkan saja.
"Kesannya ada pembiaran terhadap banjir yang mengganggu kelancaran transportasi antardaerah ini, dan menjadi tempat untuk menarik biaya bagi mobil yang hendak melintas dengan jumlah yang cukup besar," ujarnya pula.
Pendi juga mengeluhkan banjir ini sudah menganggu aktivitas masyarakat Bangka Selatan.
"Kalau musim hujan seperti ini dibiarkan dan baru bertindak tahun depan, akibatnya warga Bangka Selatan bisa terisolasi dan akan terjadi kelangkaan BBM dan sembako," katanya pula.
Ia berharap pemerintah daerah lebih jeli dan tanggap mengenai banjir ini, sehingga akses transportasi bagi warga Bangka Selatan ke daerah lain tidak terganggu.
"Segeralah atasi banjir ini dan jangan biarkan berlarut-larut agar kelancaran transportasi antardaerah dapat berjalan dengan baik," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016