Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan sampai saat ini tidak ditemukan sub varian Arcturus atau XBB 1.16 meskipun di daerah lain di Indonesia sudah ditemukan kasus tersebut.

"Sampai saat sekarang tidak ada laporan dari rumah sakit ditemukan pasien yang terpapar varian Arcturus atau XBB 1.16," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Minggu.

Dia menjelaskan Gejala sub varian Arcturus atau XBB 1.16 ditandai dengan demam dan rasa menggigil, diare, pilek dengan hidung tersumbat, nyeri otot, bantuk berkelanjutan, sakit tenggorokan dan mata merah.

Hanya saja  meskipun tidak ditemukan kasus varian Arcturus namun sebaran virus corona di Kabupaten Bangka masih terjadi bahkan cenderung mengalami peningkatan.

Berdasarkan data informasi perkembangan COVID-19 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka diketahui, kasus aktif COVID-19 sebanyak 12 orang, berasal dari lima kecamatan yakni di Kecamatan Mendo Barat sebanyak lima orang warga terkonfirmasi positif COVID-19.

Di Kecamatan Merawang dan Riau Silip masing - masing ditemukan satu kasus warga terpapar virus corona, di Kecamatan Sungailiat dua kasus dan di Kecamatan Pemali tercatat tiga warga positif COVID-19.

Selama tiga tahun munculnya virus corona di Kabupaten Bangka, angka kumulatif warga yang terkonfirmasi virus corona mencapai 12.347 orang, 11.919 warga sembuh dari paparan virus corona serta 416 warga meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19.

"Saya minta jika ada warga yang mengalami gangguan kesehatan yang gejalanya seperti terpapar COVID-19 hendaknya segera ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan kesehatan," ujar Boy Yandra.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023