Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), berupaya melestarikan berbagai kegiatan adat di kampung-kampung sebagai salah satu bagian dalam meningkatkan daya tarik wisata.
"Upaya fasilitasi berbagai adat di kampung-kampung ini merupakan salah satu bentuk keseriusan kita dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Kami berharap upaya bersama masyarakat ini nantinya bisa ikut berperan serta dalam pembangunan sektor pariwisata," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Senin.
Ia mengatakan dari 66 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka Barat, sebagian besar memiliki kegiatan adat lokal yang digelar setahun sekali dan kegiatan ini sudah berlangsung turun temurun.
Salah satu kegiatan adat tersebut seperti yang dilakukan warga Dusun Rajek, Desa Berang, Simpangteritip, pada Minggu (14/5) dan Senin (15/5) yang menggelar pesta adat kampung yang diisi dengan rangkaian kegiatan antara lain pelaksanaan khitanan massal, pawai budaya, dan khataman Al Quran.
Khitanan massal yang diikuti belasan anak desa setempat dilakukan masih menggunakan tata cara dan alat-alat tradisional. Sedangkan khataman Al Quran dilaksanakan di masjid kampung dengan hantaran tradisional berupa Bunga Seroja berhias lengkap dengan sajian telur dan nasi ketan.
Pada pawai budaya, Bupati Sukirman diarak menggunakan tandu sebagai bentuk penghormatan kepada bupati dalam pelaksanaan pawai keliling kampung dengan diiringi berbagai tetabuhan musik tradisional desa setempat.
"Kami memberikan apresiasi positif kepada warga, tokoh masyarakat, pemuka agama, para tetua adat, dan perangkat desa, yang selama ini terus berupaya melestarikan tradisi ini," katanya.
Tradisi pesta adat Dusun Rajek ini adalah bagian dari upaya menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan khitan bagi anak-anak yang sudah memasuki akil balik serta menanamkan minat generasi muda dalam belajar membaca Al Quran.
Disamping itu melalui pesta adat Dusun Rajek, warga dapat menumbuhkan tali silaturahmi dan mengembangkan kebudayaan serta kearifan lokal agar semakin dikenal masyarakat.
Sebagai bentuk berbagi kebahagiaan, pada kesempatan itu Bupati Sukirman juga ikut menyumbang peragaan pencak silat bersama warga yang diharapkan bisa ikut menyemarakkan pelaksanaan kegiatan tradisi ini.
Rangkaian pesta adat Dusun Rajek diisi dengan kegiatan khataman Al Quran, sunat massal, pawai budaya, hiburan kesenian musik tradisional Dambus Sinar Muda, pencak silat, dan hiburan musik.
Kepala Desa Berang, Beni Bastari , mengatakan pesta adat ini merupakan sedekah Kampung Melayu Jerieng, diawali dengan mandi keramas, memandikan para peserta sunatan massal, dilanjutkan dengan pelaksanaan sunat massal dengan cara tradisional atau biasa disebut sunat kampung. Setelah itu para peserta diarak menuju Balai Adat untuk menikmati hiburan pertunjukan pencak silat.
"Tujuan pesta adat ini, salah satunya untuk menguatkan identitas Suku Melayu Jerieng. Untuk tahun ini ada 14 orang peserta sunat massal dan 19 orang mengikuti khataman Al Quran," katanya.
Ia berharap pelestarian adat tersebut bisa terus dilaksanakan pada tahun mendatang dan diharapkan pemerintah bisa kembali lagi memberikan dukungan fasilitasi untuk pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Upaya fasilitasi berbagai adat di kampung-kampung ini merupakan salah satu bentuk keseriusan kita dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Kami berharap upaya bersama masyarakat ini nantinya bisa ikut berperan serta dalam pembangunan sektor pariwisata," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Senin.
Ia mengatakan dari 66 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka Barat, sebagian besar memiliki kegiatan adat lokal yang digelar setahun sekali dan kegiatan ini sudah berlangsung turun temurun.
Salah satu kegiatan adat tersebut seperti yang dilakukan warga Dusun Rajek, Desa Berang, Simpangteritip, pada Minggu (14/5) dan Senin (15/5) yang menggelar pesta adat kampung yang diisi dengan rangkaian kegiatan antara lain pelaksanaan khitanan massal, pawai budaya, dan khataman Al Quran.
Khitanan massal yang diikuti belasan anak desa setempat dilakukan masih menggunakan tata cara dan alat-alat tradisional. Sedangkan khataman Al Quran dilaksanakan di masjid kampung dengan hantaran tradisional berupa Bunga Seroja berhias lengkap dengan sajian telur dan nasi ketan.
Pada pawai budaya, Bupati Sukirman diarak menggunakan tandu sebagai bentuk penghormatan kepada bupati dalam pelaksanaan pawai keliling kampung dengan diiringi berbagai tetabuhan musik tradisional desa setempat.
"Kami memberikan apresiasi positif kepada warga, tokoh masyarakat, pemuka agama, para tetua adat, dan perangkat desa, yang selama ini terus berupaya melestarikan tradisi ini," katanya.
Tradisi pesta adat Dusun Rajek ini adalah bagian dari upaya menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan khitan bagi anak-anak yang sudah memasuki akil balik serta menanamkan minat generasi muda dalam belajar membaca Al Quran.
Disamping itu melalui pesta adat Dusun Rajek, warga dapat menumbuhkan tali silaturahmi dan mengembangkan kebudayaan serta kearifan lokal agar semakin dikenal masyarakat.
Sebagai bentuk berbagi kebahagiaan, pada kesempatan itu Bupati Sukirman juga ikut menyumbang peragaan pencak silat bersama warga yang diharapkan bisa ikut menyemarakkan pelaksanaan kegiatan tradisi ini.
Rangkaian pesta adat Dusun Rajek diisi dengan kegiatan khataman Al Quran, sunat massal, pawai budaya, hiburan kesenian musik tradisional Dambus Sinar Muda, pencak silat, dan hiburan musik.
Kepala Desa Berang, Beni Bastari , mengatakan pesta adat ini merupakan sedekah Kampung Melayu Jerieng, diawali dengan mandi keramas, memandikan para peserta sunatan massal, dilanjutkan dengan pelaksanaan sunat massal dengan cara tradisional atau biasa disebut sunat kampung. Setelah itu para peserta diarak menuju Balai Adat untuk menikmati hiburan pertunjukan pencak silat.
"Tujuan pesta adat ini, salah satunya untuk menguatkan identitas Suku Melayu Jerieng. Untuk tahun ini ada 14 orang peserta sunat massal dan 19 orang mengikuti khataman Al Quran," katanya.
Ia berharap pelestarian adat tersebut bisa terus dilaksanakan pada tahun mendatang dan diharapkan pemerintah bisa kembali lagi memberikan dukungan fasilitasi untuk pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023