Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan angka stunting turun sebesar 7 persen pada 2024.
"Saat ini angka stunting tercatat sebesar 21 persen, targetkan kita turun tujuh persen menjadi 14 persen pada 2024," kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah Sugianto dalam acara rembuk stunting bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Bangka Tengah di Koba, Kamis.
Sugianto menjelaskan angka stunting pada 2021 tercatat 20 persen dan pada 2022 naik menjadi 21 persen dan pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen.
"Penurunan angka stunting di Bangka Tengah minimal sama dengan target nasional yaitu di angka 14 persen, tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mencapai target tersebut," ujarnya.
Keterlibatan lintas sektoral kata dia sangat dibutuhkan dalam pencegahan stunting di Negeri Selawang Segantang itu.
"Pencegahannya tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga saja, tetapi harus berkolaborasi dan melibatkan lintas sektoral," ujarnya
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah itu juga mengatakan bahwa lokus stunting sudah ditetapkan di 13 desa yaitu Desa Kulur Ilir, Lubuk Pabrik, Desa Belilik, Desa Tanjung Gunung, Desa Batu Belubang, Desa Sungaiselan Atas, Sungaiselan, Tanjung Pura, Romadhon, Sarang Mandi, Kerantai, Keretak, dan Desa Melabun.
"Prevalensi stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Sungaiselan karena memang dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya seperti sanitasi yang buruk dan kurangnya perilaku hidup sehat," ujar Sugianto.
Ia berharap mata rantai stunting ini bisa dicegah mulai dari remaja putri usia produktif, calon pengantin (catin), ibu hamil, peserta posyandu, serta di tingkat PAUD dengan tujuan menghasilkan anak-anak yang sehat bebas stunting.
"Tugas kita saat ini tidak lagi berupa sosialisasi, namun langkah nyata yang kita lakukan, yakni langsung menyentuh ranah di mana stunting ini bermula,” ujar Sugianto.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saat ini angka stunting tercatat sebesar 21 persen, targetkan kita turun tujuh persen menjadi 14 persen pada 2024," kata Sekretaris Daerah Pemkab Bangka Tengah Sugianto dalam acara rembuk stunting bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Bangka Tengah di Koba, Kamis.
Sugianto menjelaskan angka stunting pada 2021 tercatat 20 persen dan pada 2022 naik menjadi 21 persen dan pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen.
"Penurunan angka stunting di Bangka Tengah minimal sama dengan target nasional yaitu di angka 14 persen, tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mencapai target tersebut," ujarnya.
Keterlibatan lintas sektoral kata dia sangat dibutuhkan dalam pencegahan stunting di Negeri Selawang Segantang itu.
"Pencegahannya tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga saja, tetapi harus berkolaborasi dan melibatkan lintas sektoral," ujarnya
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah itu juga mengatakan bahwa lokus stunting sudah ditetapkan di 13 desa yaitu Desa Kulur Ilir, Lubuk Pabrik, Desa Belilik, Desa Tanjung Gunung, Desa Batu Belubang, Desa Sungaiselan Atas, Sungaiselan, Tanjung Pura, Romadhon, Sarang Mandi, Kerantai, Keretak, dan Desa Melabun.
"Prevalensi stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Sungaiselan karena memang dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya seperti sanitasi yang buruk dan kurangnya perilaku hidup sehat," ujar Sugianto.
Ia berharap mata rantai stunting ini bisa dicegah mulai dari remaja putri usia produktif, calon pengantin (catin), ibu hamil, peserta posyandu, serta di tingkat PAUD dengan tujuan menghasilkan anak-anak yang sehat bebas stunting.
"Tugas kita saat ini tidak lagi berupa sosialisasi, namun langkah nyata yang kita lakukan, yakni langsung menyentuh ranah di mana stunting ini bermula,” ujar Sugianto.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023