Koba (Antara Babl) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung Ali Imron menyatakan harus ada upaya reboisasi di hulu sungai untuk mengatasi banjir.
"Kondisi hutan di hulu sungai sudah banyak yang rusak karena ditebang untuk lahan kebun sehingga mengurangi resapan air, maka harus dilakukan reboisasi," ujarnya di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, kondisi hutan banyak yang gundul terutama di hulu sungai memicu banjir karena sungai rawan meluap akibat tidak mampu menampung tingginya curah hujan.
"Terutama di Sungai Mangkol, kondisi hutan di hulu sungai tersebut sudah banyak yang rusak sehingga menimbulkan banjir di hilir," katanya.
Justeru itu, upaya menghijaukan kembali hutan di hulu dan di sekitar bantaran sungai mesti dilakukan agar mampu menyerap curah hujan yang tinggi.
"Selain itu sedimentasi sungai sangat tinggi, namun saat ini kami baru fokus melakukan reboisasi karena untuk menormalisasi alur sungai membutuhkan dana lebih besar," ujarnya.
Ia mengatakan, rata-rata sungai di Bangka Tengah melewati pemukiman penduduk sehingga rawan meluap dan menggenangi perkampungan ketika curah hujan tinggi.
"Setidaknya saat ini ada sekitar lima sungai yang rawan meluap dan memicu banjir yaitu sungai Lampur, Nibung, Kayuara, Kretak dan sungai Pendindang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kondisi hutan di hulu sungai sudah banyak yang rusak karena ditebang untuk lahan kebun sehingga mengurangi resapan air, maka harus dilakukan reboisasi," ujarnya di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, kondisi hutan banyak yang gundul terutama di hulu sungai memicu banjir karena sungai rawan meluap akibat tidak mampu menampung tingginya curah hujan.
"Terutama di Sungai Mangkol, kondisi hutan di hulu sungai tersebut sudah banyak yang rusak sehingga menimbulkan banjir di hilir," katanya.
Justeru itu, upaya menghijaukan kembali hutan di hulu dan di sekitar bantaran sungai mesti dilakukan agar mampu menyerap curah hujan yang tinggi.
"Selain itu sedimentasi sungai sangat tinggi, namun saat ini kami baru fokus melakukan reboisasi karena untuk menormalisasi alur sungai membutuhkan dana lebih besar," ujarnya.
Ia mengatakan, rata-rata sungai di Bangka Tengah melewati pemukiman penduduk sehingga rawan meluap dan menggenangi perkampungan ketika curah hujan tinggi.
"Setidaknya saat ini ada sekitar lima sungai yang rawan meluap dan memicu banjir yaitu sungai Lampur, Nibung, Kayuara, Kretak dan sungai Pendindang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016