Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar pelatihan pemanduan kepada sejumlah pegiat wisata lokal untuk mendukung pembangunan pariwisata yang sedang digalakkan di ujung barat Pulau Bangka.
"Sejumlah peserta sengaja kami undang dalam pelatihan dari beberapa kelompok atau komunitas yang selama ini bersinggungan langsung dengan wisatawan agar mereka semakin terampil dalam memberikan pelayanan pemanduan kepada seluruh wisatawan yang datang," kata Kepala Bidang Informatika Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, dan Informatika Kabupaten Bangka Barat Henry Een Firsanto di Muntok, Senin.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari diikuti puluhan perwakilan dari kelompok atau komunitas warga setempat, antara lain pemilik usaha jasa travel, pemilik "homestay", komunitas bahasa Inggris, pelajar, dan pegiat pariwisata di Kecamatan Muntok.
"Mulai hari ini mereka mengikuti pelatihan pemanduan wisata yang diberikan oleh para narasumber berkompeten dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asita Babel, Muntok Heritage Community (MHC), dan pelaku seni Muntok," kata dia.
Pelatihan yang digelar dengan pemberian materi dalam kelas dan praktik lapangan mencakup materi kode etik dan prosedur standar operasional pramuwisata dan teknik memandu wisatawan.
"Materi tersebut diberikan para narasumber pada hari pertama dan pada hari berikutnya langsung terjun ke lapangan dengan mengunjungi sejumlah objek wisata yang ada di Muntok," kata dia.
Sejumlah objek wisata yang selama ini menjadi andalan dan daya tarik wisata di Muntok akan dijadikan lokasi praktik lapangan para peserta, seperti Museum Timah Indonesia, Pesanggrahan Muntok, Pesanggrahan Menumbing, Pantai Tanjungkalian, Kelenteng Kung Fuk Miau, Masjid Jamik, dan Rumah Mayor Cina.
Pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepariwisataan bagi para peserta sekaligus meningkatkan kompetensi pemandu wisata di Muntok agar mampu memberikan pelayanan secara optimal kepada wisatawan.
"Kami berharap pelatihan tersebut mampu meningkatkan keterampilan para peserta yang selama ini bersinggungan langsung dengan para wisatawan sehingga ke depan sektor pariwisata semakin berkembang," kata dia.
Pelatihan pemanduan wisata tersebut juga sebagai salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan pariwisata di daerah yang sudah ditetapkan sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Sejumlah peserta sengaja kami undang dalam pelatihan dari beberapa kelompok atau komunitas yang selama ini bersinggungan langsung dengan wisatawan agar mereka semakin terampil dalam memberikan pelayanan pemanduan kepada seluruh wisatawan yang datang," kata Kepala Bidang Informatika Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, dan Informatika Kabupaten Bangka Barat Henry Een Firsanto di Muntok, Senin.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari diikuti puluhan perwakilan dari kelompok atau komunitas warga setempat, antara lain pemilik usaha jasa travel, pemilik "homestay", komunitas bahasa Inggris, pelajar, dan pegiat pariwisata di Kecamatan Muntok.
"Mulai hari ini mereka mengikuti pelatihan pemanduan wisata yang diberikan oleh para narasumber berkompeten dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asita Babel, Muntok Heritage Community (MHC), dan pelaku seni Muntok," kata dia.
Pelatihan yang digelar dengan pemberian materi dalam kelas dan praktik lapangan mencakup materi kode etik dan prosedur standar operasional pramuwisata dan teknik memandu wisatawan.
"Materi tersebut diberikan para narasumber pada hari pertama dan pada hari berikutnya langsung terjun ke lapangan dengan mengunjungi sejumlah objek wisata yang ada di Muntok," kata dia.
Sejumlah objek wisata yang selama ini menjadi andalan dan daya tarik wisata di Muntok akan dijadikan lokasi praktik lapangan para peserta, seperti Museum Timah Indonesia, Pesanggrahan Muntok, Pesanggrahan Menumbing, Pantai Tanjungkalian, Kelenteng Kung Fuk Miau, Masjid Jamik, dan Rumah Mayor Cina.
Pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepariwisataan bagi para peserta sekaligus meningkatkan kompetensi pemandu wisata di Muntok agar mampu memberikan pelayanan secara optimal kepada wisatawan.
"Kami berharap pelatihan tersebut mampu meningkatkan keterampilan para peserta yang selama ini bersinggungan langsung dengan para wisatawan sehingga ke depan sektor pariwisata semakin berkembang," kata dia.
Pelatihan pemanduan wisata tersebut juga sebagai salah satu bukti keseriusan pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan pariwisata di daerah yang sudah ditetapkan sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016