Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan program integrasi budi daya sapi dan kelapa sawit (Siska) untuk meningkatkan produksi daging dengan perkebunan kelapa sawit.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Syarli di Sungailiat, Kamis mengatakan integrasi sapi dan kelapa sawit adalah program dengan sistem memadukan usaha budi daya ternak sapi dalam usaha perkebunan kelapa sawit tanpa mengurangi aktifitas dan produktivitas tanaman.

"Kita berharap melalui pengembangan program Siska dapat mewujudkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan," kata dia.

Program integrasi sapi dan kelapa sawit berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 105/Permentan/PD.300/8/2014 tentang Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Budi Daya Sapi Potong dan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. Nomor 43 Tahun 2019 tentang Integrasi Usaha Sawit-Sapi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pola integrasi ini diharapkan pula mampu memenuhi kebutuhan daging masyarakat karena kebutuhan daging dan pakan hewan ternak sebagian besar masih dipasok dari daerah luar pulau Bangka.

"Tercatat populasi sapi di Kabupaten Bangka baru mencapai 2.531 ekor, jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan daging di masyarakat," jelas dia.

Sementara area perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bangka yang dikembangkan oleh swasta sebanyak 13 dengan luas kurang lebih mencapai 32.808,39 hektare.

Dampak positif pola integritas sapi dan kelapa sawit, membantu memenuhi ketersediaan pakan yang berkualitas, kotoran sapi membantu pemenuhan dan menekan biaya pupuk sehingga mempercepat proses penyuburan struktur tanah pada tanaman kelapa sawit.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023