Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika melakukan peninjauan dan pengawasan terhadap keberadaan kios tani karena di Babel ada 81 kios tani yang menjadi penyalur pupuk bersubsidi.
"Dari 81 kios tani ini ada 5 kios tani yang tidak berfungsi optimal karena tidak adanya akses Internet di daerah lokasi kios tani tersebut," kata Yeka Hendra Fatika saat audiensi bersama Bank BRI Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Dari 81 kios ini 5 kios tani yang tidak ada internet ini ada di wilayah Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung. Dengan tidak adanya akses Internet di 5 kios tani tersebut menjadi hambatan bagi para petani penerima bantuan pupuk bersubsidi.
Sistem penyaluran pupuk bersubsidi mengharuskan kios tani tersebut harus ada internet karena pemberian bantuan ini tidak lagi menerima pembayaran cash dan mengharuskan semua yang menerima pupuk subsidi memiliki nomor rekening.
"Di kios tani harus ada aplikasi yang namanya i-Pubers, ini realtime dan penebusan pupuk hanya bisa dilakukan di lokasi yang ada internet," ujarnya.
Yeka menambahkan, di Babel ada sebanyak 15.000 lebih petani yang menerima bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah, data ini sudah akurat karena sudah disesuaikan dengan Dukcapil sehingga dipastikan tidak lagi ganda, atau tidak salah nama.
"Penerima pupuk bersubsidi di Babel cukup banyak. Masalah akses internet ini kota sesali dan akan Saya sampaikan kepada Pak Pj Gubernur Suganda bagaimana solusinya nanti karena ini permasalahan lokal," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Dari 81 kios tani ini ada 5 kios tani yang tidak berfungsi optimal karena tidak adanya akses Internet di daerah lokasi kios tani tersebut," kata Yeka Hendra Fatika saat audiensi bersama Bank BRI Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Dari 81 kios ini 5 kios tani yang tidak ada internet ini ada di wilayah Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung. Dengan tidak adanya akses Internet di 5 kios tani tersebut menjadi hambatan bagi para petani penerima bantuan pupuk bersubsidi.
Sistem penyaluran pupuk bersubsidi mengharuskan kios tani tersebut harus ada internet karena pemberian bantuan ini tidak lagi menerima pembayaran cash dan mengharuskan semua yang menerima pupuk subsidi memiliki nomor rekening.
"Di kios tani harus ada aplikasi yang namanya i-Pubers, ini realtime dan penebusan pupuk hanya bisa dilakukan di lokasi yang ada internet," ujarnya.
Yeka menambahkan, di Babel ada sebanyak 15.000 lebih petani yang menerima bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah, data ini sudah akurat karena sudah disesuaikan dengan Dukcapil sehingga dipastikan tidak lagi ganda, atau tidak salah nama.
"Penerima pupuk bersubsidi di Babel cukup banyak. Masalah akses internet ini kota sesali dan akan Saya sampaikan kepada Pak Pj Gubernur Suganda bagaimana solusinya nanti karena ini permasalahan lokal," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023