Sri Wahyuni ialah pegiat industri kecil menengah (IKM) dari Lubuk Besar yang menaruh inspirasi, dengan membuat produk kue berbagai varian dihasilkan dari tangan dan kreativitasnya.
Usahanya itu dijalankan sendiri atau home industri. Namun, ada yang berbeda dari Sri-demikian sapaan akrabnya, ia merupakan penyandang disabilitas.
Hal inilah yang membuat Pj Ketua TP PKK Babel Maya Suganda Pasaribu merasa bangga, karena keterbatasan fisik yang dialami Sri, tidak menyurutkan semangatnya. Dirinya bersama Ketua TP PKK Bateng Eva Algafry Rahman mendatangi kediaman Sri di Lubuk Besar, Jum'at (28/7).
Ia tetap berusaha untuk membantu perekonomian keluarga dengan keahlian yang dimilikinya itu.
"Usaha yang dilakukan masyarakat seperti Ibu Sri harus kita dukung, mengingat tidak banyak dari masyarakat yang mau melakukan usaha-usaha kecil seperti itu, apalagi dengan keterbatasan yang ada. Beliau tetap semangat dalam berusaha yang tentu akan merubah perekonomian," kata Maya Suganda.
Selama kunjungan tersebut, dirinya banyak mendengarkan kisah perjalanan Sri meniti usaha kue ini. Keahliannya itu pun didapati dari sang ibu. Kemudian, Sri mengaku sempat belum percaya diri untuk berbisnis, yang digelutinya sejak ia muda. Namun, seiring waktu, berkat dukungan berbagai pihak, ia pun akhirnya menekuni bisnis kue yang sudah turun-temurun ini.
"Untuk pelaku usaha lainnya dengan disabilitas, hal ini menjadi contoh, sehingga mereka juga mempunyai semangat yang sama. Apabila ada semangat, dan kemauan, pasti ada jalan untuk melakukan sesuai dengan kemampuan, dan hobi. Jadi, tidak hanya usaha kue, tapi juga usaha lain seperti kerajinan, penjahit," katanya.
Sri menyampaikan harapannya untuk mendapatkan bantuan mixer, dan oven dengan kapasitas yang lebih besar, dan lebih modern. Hal ini karena untuk membantu dirinya mengembangkan usaha. Sementara, penjualan kue yang diberinya nama "Sri Cake", sudah dilakukan dengan memanfaatkan marketplace yang tersedia di media sosial Facebook.
"Tadi disebutkan juga kalau pemasarannya, dia memanfaatkan Facebook, dan pengantarannya dilakukan oleh reseller. Saya bangga, dan dari Provinsi, sesuai permintaan dari ibu Sri meminta mixer, dan oven ditanggapi langsung oleh Kepala Disperindag. Hal ini akan menjadi perhatian untuk perencanaan ke depan," katanya.
Rencana bantuan ini pun disyukuri Sri, yang memang sudah sekian lama mendambakan alat tersebut. Ia pun mengucapkan terima kasihnya kepada Ketua TP PKK Maya Suganda Pasaribu, yang telah memberikan perhatian. Selain itu, bantuan, serta pendampingan terus dilakukan oleh para penyuluh UMKM di Bateng maupun Provinsi.
"Usaha ini sudah saya geluti sejak gadis. Untuk lebih seriusnya sejak pindah ke sini dari tahun 2017. Saya sempat tidak pede (karena keterbatasan fisik), tetapi sekarang alhamdulillah. Saya buat kue setiap hari, dan juga menerima pesanan lebaran. Ini seperti mimpi bisa mendapat dukungan dari Ibu," kata Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Usahanya itu dijalankan sendiri atau home industri. Namun, ada yang berbeda dari Sri-demikian sapaan akrabnya, ia merupakan penyandang disabilitas.
Hal inilah yang membuat Pj Ketua TP PKK Babel Maya Suganda Pasaribu merasa bangga, karena keterbatasan fisik yang dialami Sri, tidak menyurutkan semangatnya. Dirinya bersama Ketua TP PKK Bateng Eva Algafry Rahman mendatangi kediaman Sri di Lubuk Besar, Jum'at (28/7).
Ia tetap berusaha untuk membantu perekonomian keluarga dengan keahlian yang dimilikinya itu.
"Usaha yang dilakukan masyarakat seperti Ibu Sri harus kita dukung, mengingat tidak banyak dari masyarakat yang mau melakukan usaha-usaha kecil seperti itu, apalagi dengan keterbatasan yang ada. Beliau tetap semangat dalam berusaha yang tentu akan merubah perekonomian," kata Maya Suganda.
Selama kunjungan tersebut, dirinya banyak mendengarkan kisah perjalanan Sri meniti usaha kue ini. Keahliannya itu pun didapati dari sang ibu. Kemudian, Sri mengaku sempat belum percaya diri untuk berbisnis, yang digelutinya sejak ia muda. Namun, seiring waktu, berkat dukungan berbagai pihak, ia pun akhirnya menekuni bisnis kue yang sudah turun-temurun ini.
"Untuk pelaku usaha lainnya dengan disabilitas, hal ini menjadi contoh, sehingga mereka juga mempunyai semangat yang sama. Apabila ada semangat, dan kemauan, pasti ada jalan untuk melakukan sesuai dengan kemampuan, dan hobi. Jadi, tidak hanya usaha kue, tapi juga usaha lain seperti kerajinan, penjahit," katanya.
Sri menyampaikan harapannya untuk mendapatkan bantuan mixer, dan oven dengan kapasitas yang lebih besar, dan lebih modern. Hal ini karena untuk membantu dirinya mengembangkan usaha. Sementara, penjualan kue yang diberinya nama "Sri Cake", sudah dilakukan dengan memanfaatkan marketplace yang tersedia di media sosial Facebook.
"Tadi disebutkan juga kalau pemasarannya, dia memanfaatkan Facebook, dan pengantarannya dilakukan oleh reseller. Saya bangga, dan dari Provinsi, sesuai permintaan dari ibu Sri meminta mixer, dan oven ditanggapi langsung oleh Kepala Disperindag. Hal ini akan menjadi perhatian untuk perencanaan ke depan," katanya.
Rencana bantuan ini pun disyukuri Sri, yang memang sudah sekian lama mendambakan alat tersebut. Ia pun mengucapkan terima kasihnya kepada Ketua TP PKK Maya Suganda Pasaribu, yang telah memberikan perhatian. Selain itu, bantuan, serta pendampingan terus dilakukan oleh para penyuluh UMKM di Bateng maupun Provinsi.
"Usaha ini sudah saya geluti sejak gadis. Untuk lebih seriusnya sejak pindah ke sini dari tahun 2017. Saya sempat tidak pede (karena keterbatasan fisik), tetapi sekarang alhamdulillah. Saya buat kue setiap hari, dan juga menerima pesanan lebaran. Ini seperti mimpi bisa mendapat dukungan dari Ibu," kata Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023