Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meluncurkan aplikasi elektronik sistem e-planing pengelolaan administrasi keuangan dan aset desa terpadu (Sepakat) untuk mengoptimalkan penggunaan dana desa.
"Sepakat ini merupakan aplikasi elektronik terpadu dan dalamnya terdapat 11 aplikasi yang saling terintegrasi," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Sebanyak 11 aplikasi yang dimaksud yaitu Siskeudes cloud, e-transaction, e-econciliation, Si pedas, e-report, e-planing, siap desa, digi eksekutif, sepak desa, si baja desa dan srikandi.
"Aplikasi tersebut untuk mengoptimalkan semua urusan administrasi, perencanaan, transaksi, penggunaan anggaran, laporan pertanggungjawaban dan keuangan desa," jelas bupati.
Bupati mengatakan bahwa daerah tersebut mendorong kedisiplinan dan optimalisasi pengelolaan administrasi, anggaran dana desa, dan hal lainnya dalam pengelolaan desa.
"Selama ini pengelolaan anggaran keuangan desa masih dilaksanakan menggunakan aplikasi yang berjalan sendiri dan Sepakat hadir untuk optimalisasi kinerja pemerintah desa," ujarnya.
Menurut Algafry, pengelolaan anggaran keuangan desa dengan menggunakan aplikasi masing-masing secara terpisah tidak efisien dan cukup merepotkan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan keuangan hingga pelaporan pertanggungjawaban.
"Dengan melihat kendala ini dan faktor pendukung yang relatif terbatas, diluncurkan Sepakat sebagai inovasi baru di dunia digitalisasi untuk membantu pemerintahan desa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan dana lebih mudah, cepat dan tepat sasaran," jelasnya.
Algafry mengingatkan, sebaik dan sebagus apapun aplikasi yang dibuat semua kembali ke pengguna karena harus dimanfaatkan dan dipelajari dengan baik agar benar-benar optimal.
"Semuanya kembali ke pengguna, semua kepala desa bisa menggunakan dan memanfaatkan aplikasi ini dengan baik," ujarnya.
Algafry berharap, dengan banyaknya inovasi yang diberikan untuk pemerintah desa bisa menambah efisiensi dan optimalisasi serta peningkatan kinerja untuk pemerintah desa.
"Aplikasi ini juga realisasi dari program desa moderen yang berbasis digitalisasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Sepakat ini merupakan aplikasi elektronik terpadu dan dalamnya terdapat 11 aplikasi yang saling terintegrasi," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Sebanyak 11 aplikasi yang dimaksud yaitu Siskeudes cloud, e-transaction, e-econciliation, Si pedas, e-report, e-planing, siap desa, digi eksekutif, sepak desa, si baja desa dan srikandi.
"Aplikasi tersebut untuk mengoptimalkan semua urusan administrasi, perencanaan, transaksi, penggunaan anggaran, laporan pertanggungjawaban dan keuangan desa," jelas bupati.
Bupati mengatakan bahwa daerah tersebut mendorong kedisiplinan dan optimalisasi pengelolaan administrasi, anggaran dana desa, dan hal lainnya dalam pengelolaan desa.
"Selama ini pengelolaan anggaran keuangan desa masih dilaksanakan menggunakan aplikasi yang berjalan sendiri dan Sepakat hadir untuk optimalisasi kinerja pemerintah desa," ujarnya.
Menurut Algafry, pengelolaan anggaran keuangan desa dengan menggunakan aplikasi masing-masing secara terpisah tidak efisien dan cukup merepotkan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan keuangan hingga pelaporan pertanggungjawaban.
"Dengan melihat kendala ini dan faktor pendukung yang relatif terbatas, diluncurkan Sepakat sebagai inovasi baru di dunia digitalisasi untuk membantu pemerintahan desa dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan dana lebih mudah, cepat dan tepat sasaran," jelasnya.
Algafry mengingatkan, sebaik dan sebagus apapun aplikasi yang dibuat semua kembali ke pengguna karena harus dimanfaatkan dan dipelajari dengan baik agar benar-benar optimal.
"Semuanya kembali ke pengguna, semua kepala desa bisa menggunakan dan memanfaatkan aplikasi ini dengan baik," ujarnya.
Algafry berharap, dengan banyaknya inovasi yang diberikan untuk pemerintah desa bisa menambah efisiensi dan optimalisasi serta peningkatan kinerja untuk pemerintah desa.
"Aplikasi ini juga realisasi dari program desa moderen yang berbasis digitalisasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023